Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah berpotensi melemah terbatas pada perdagangan Kamis (6/5/2021) seiring dengan tren reli dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan dolar AS mencoba untuk memperpanjang reli seiring dengan prospek kemungkinan suku bunga AS yang lebih tinggi dan aksi jual saham teknologi memperburuk sentimen risiko untuk keuntungan mata uang safe-haven.
Lonjakan ini sebagian dipicu oleh komentar dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk menghentikan ekonomi yang terlalu panas karena rencana pengeluaran Presiden AS Joe Biden.
Meski demikian, Yellen juga mengklarifikasi bahwa bagaimanapun, pihaknya tidak melihat tanda-tanda inflasi dan tidak memprediksi pergerakan suku bunga Federal Reserve AS.
"Untuk perdagangan Kamis (6/5/2021), rupiah diprediksi akan dibuka berfluktuasi dan ditutup melemah tipis pada rentang Rp14.420-Rp14.450 per dolar AS," paparnya dalam publikasi riset.
Di sisi lain, pelemahan rupiah dipicu oleh rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2021 yang masih terkontraksi.
Baca Juga
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tiga bulan pertama 2021 tumbuh -0,96 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), ekonomi Indonesia tumbuh 0,74 persen.
Realisasi ini tidak jauh dari ekspektasi pasar, dan bahkan sedikit lebih baik. Konsensus yang dihimpun pasar memperkirakan PDB terkontraksi 1,09 persen qtq, sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87 persen yoy.
“Dengan demikian, kontraksi PDB Indonesia genap terjadi selama empat kuartal beruntun. Artinya, Indonesia terjebak di 'jurang' resesi ekonomi selama 1 tahun,” katanya.
Namun di kuartal II/2021, pemerintah optimistis perekonomian akan meningkat secara pesat, karena konsumsi dan investasi akan meningkat seiring dengan proses vaksinasi dan transmisi kebijakan moneter yang meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Sementara itu, Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.439 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Rabu (5/5/2021), melemah 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Selasa (4/5/2021) Rp14.431 per dolar AS.
Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.435 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS terpantau menguat 0,081 poin atau 0,09 persen menuju 91,369 pada pukul 14.57 WIB.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Rupiah melonjak 0,8 persen atau 116 poin menjadi Rp14.319 per dolar AS, tertinggi di Asia.
Indeks dolar AS turun 0,14 persen ke level 91,182.
Pukul 13.25 WIB, rupiah naik 98,5 poin atau 0,68 persen menjadi Rp14.336,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS koreksi 0,04 persen menuju 91,271.
Pukul 11.12 WIB, rupiah naik 101 poin atau 0,7 persen menjadi Rp14.334 per dolar AS.
Rupiah menguat paling tinggi di antara mata uang Asia lainnya.
Pukul 10.08 WIB, rupiah naik 50,5 poin atau 0,35 persen menjadi Rp14.384,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,03 persen ke level 91,331.
Pukul 09.09 WIB, mata uang rupiah naik 0,19 persen atau 28 poin menjadi Rp14.407 per dolar AS.
Indeks dolar AS koreksi 0,06 persen ke posisi 91,255.