Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terkena Profit Taking Setelah Sentuh 6.000, Saham TBIG Jadi Favorit Asing

Pada akhir sesi I, IHSG koreksi 0,21 persen atau 12,44 poin menjadi 5.963,47. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.961,56-6.005,08.
Halaman muka Laporan Tahunan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk 2016./towerbersama
Halaman muka Laporan Tahunan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk 2016./towerbersama

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena aksi profit taking, sehingga berbalik melemah pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (6/5/2021), meskipun investor asing cenderung masuk.

Pada akhir sesi I, IHSG koreksi 0,21 persen atau 12,44 poin menjadi 5.963,47. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.961,56-6.005,08.

Terpantau 199 saham menguat, 248 saham melemah, dan 170 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp4,91 triliun, dengan net buy investor asing Rp77,54 miliar.

Saham TBIG menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp37,9 miliar. Saham TBIG naik 0,39 persen menjadi Rp2.600.

Selanjutnya, saham berkapitalisasi pasar terbesar, BBCA, mencatatkan net buy Rp23,1 miliar. Namun, saham BBCA turun 0,16 persen menuju rp32.075.

Sebaliknya, saham UNVR, INKP, dan TOWR menjadi sasaran jual utama investor asing dengan net sell masing-masing Rp35,2 miliar, Rp32,8 miliar, dan Rp15,1 miliar.

Dari sisi sektoral IDX-IC, 5 sektor melemah dan 6 sektor lainnya menguat. Indeks barang non siklikal (IDXNONCYC) turun paling dalam 0,86 persen, sedangkan sektor teknologi menguat paling tinggi 0,46 persen.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas WP Pratama mengungkapkan IHSG masih mampu melanjutkan kenaikan kemarin dipimpin oleh saham-saham perbankan dan pertambangan metal.

Dia meneruskan, rilis PDB kuartal I/2021 yang sesuai dengan ekspektasi tidak terlihat memberikan dampak signifikan bagi pasar modal.

"Untuk hari ini, pergerakan IHSG berpotensi dibatasi oleh aksi profit taking dengan rentang 5.900-6.030," tulis Dimas dalam riset harian yang dikutip pada Kamis (6/5/2021).

Di sisi lain, Dow Jones kembali mencetak rekor tertinggi baru pada penutupan perdagangan Rabu (5/5/2021). Penguatan ditopang oleh saham-saham dari sektor cyclical seperti energi dan bahan material.

Selain itu optimisme pemulihan ekonomi AS juga memicu kenaikan pasar saham AS. Pasar juga mendapat angin segar dari klarifikasi Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang menegaskan bahwa tidak terlihat akan terjadi masalah inflasi di AS.

Pada Rabu (5/5/2021), IHSG terpantau ditutup menguat 0,20 persen atau 12,09 poin menyentuh level 5.975,91. Sepanjang hari, indeks bergerak pada zona merah di rentang 5.971,31-5.992,93.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper