Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2021, Penjualan dan Pendapatan KIJA Melonjak 35%

Kenaikan total penjualan dan pendapatan KIJA berkat pendapatan dari pilar bisnis land development and property yang melonjak sebesar 116 persen secara tahunan.
Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah./Jababeka.com
Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah./Jababeka.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jababeka Tbk. (KIJA) membukukan total penjualan dan pendapatan konsolidasi sebesar Rp640,6 miliar selama kuartal I/2021, meningkat 35 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020.

Pendapatan dari pilar bisnis land development and property perseroan mengalami peningkatan sebesar 116 persen menjadi Rp257,8 miliar di kuartal I/2021, dari Rp119,6 miliar pada kuartal I/2020.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kinerja yang kuat dari penjualan kavling tanah yang melonjak dari Rp35,1 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp154,8 miliar pada kuartal I/2021.

Corporate Secretary Jababeka Muljadi Suganda menerangkan pendapatan dari pilar infrastruktur meningkat 7 persen menjadi Rp357,6 miliar selama kuartal I/2021, dibandingkan dengan Rp333,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Semua segmen infrastruktur mengalami peningkatan pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2020. Kontributor utama peningkatan ini berasal dari Bekasi Power yang mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp17,7 miliar karena pembangkit listrik beroperasi lebih banyak pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal I/2020.

"Pilar leisure and hospitality perseroan membukukan peningkatan pendapatan sebesar 22 persen menjadi Rp25,1 miliar pada kuartal pertama tahun 2021. Peningkatan ini terjadi pada semua segmen dalam pilar ini, terutama golf dan pariwisata. Segmen golf memberikan kontribusi sebesar 65 persen terhadap total pendapatan pillar leisure & hospitality di kuartal I/2021," jelasnya, Rabu (5/5/2021).

Pendapatan berulang atau recurring revenue dari pilar infrastruktur berkontribusi sebesar 56 persen terhadap total pendapatan di kuartal pertama 2021, dibandingkan dengan 70 persen pada kuartal pertama 2020.

Penurunan kontribusi recurring revenue ini terutama disebabkan adanya peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen land development and property yang lebih besar dibandingkan pilar infrastruktur.

Laba kotor perseroan meningkat 47 persen menjadi Rp238,4 miliar pada kuartal I/2021, dibandingkan dengan Rp162,6 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara itu, margin laba kotor konsolidasi Jababeka sebesar 37 persen, dibandingkan dengan 34 persen di periode yang sama tahun 2020.

Peningkatan marjin laba kotor ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kontribusi dari pilar land development & property pada kuartal I/2021 yang relatif bermargin lebih tinggi daripada pilar infrastruktur.

KIJA membukukan rugi bersih sebesar Rp 53,5 miliar di kuartal pertama 2021, menyusut secara signifikan dibandingkan dengan rugi bersih Rp759,8 miliar pada kuartal pertama tahun sebelumnya.

"Perbaikan ini merupakan dampak pergerakan selisih kurs [penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS] dimana perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp82,1 miliar pada kuartal I/2021 yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan rugi selisih kurs pada kuartal I/2020 sebesar Rp699,1 miliar," urainya.

EBITDA perseroan pada kuartal pertama tahun 2021 tercatat sebesar Rp207,2 miliar, naik 74 persen dari kuartal I/2020 sebesar Rp119,1 miliar.

Marketing Sales

Dari sisi penjualan real estat secara marketing, KIJA mengantongi Rp230,8 miliar pada kuartal pertama tahun 2021, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan Rp110,5 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Marketing sales dari Cikarang berkontribusi 89 persen, sedangkan Kendal dan lain-lain 11 persen. Penjualan industri (kavling atau standard factory buildings) memberikan kontribusi sebesar 73 persen, sedangkan segmen residensial atau komersial dan lain-lain memberikan kontribusi sebesar 27 persen.

Target marketing sales perseroan sepanjang tahun ini ditetapkan sebesar Rp1,4 triliun, yang terdiri dari Rp1 triliun dari Cikarang dan lain-lain, dan Rp400 miliar dari Kendal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper