Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reliance Sekuritas: IHSG Diproyeksi Alami Rebound, Rekomendasi AALI Hingga TLKM

Secara teknikal IHSG berpotensi mencoba menguat di awal pekan dengan support resistance 5.945–6.032.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bisa rebound pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun 0,29 persen menjadi 5.995 pada akhir perdagangan Jumat (30/4/2021).

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan secara teknikal IHSG false break resistance Moving Average 20 hari dengan menguji support Moving Average 5 hari sebagai konfirmasi lanjutan.

“Indikator Stochastic dan RSI masih terlihat bullish momentum dengan kondisi MACD yang bergerak undervalue,” tulis Lanjar dalam riset harian, Senin (3/5/2021).

Dengan demikian, Lanjr menuturkan secara teknikal IHSG berpotensi mencoba menguat di awal pekan dengan support resistance 5.945–6.032.

Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini a.l. AALI, BJBR, BNGA, DILD, ICBP, MAIN, SCMA, TLKM.

Dari bursa global, saham-saham di Eropa dan Amerika Serikat terpantau banyak yang turun pada akhir pekan lalu. Indeks DAX turun 0,12 persen walaupun indeks FTSE bertahan di zona hijau. Selanjutnya indeks DJIA melemah 0,54 persen, indeks S&P 500 melemah 0,72 persen. dan indeks NASDAQ turun 0,85 persen.

“[Pelemahan terjadi] setelah pernyataan hawkish dari seorang pejabat the Fed setelah dukungan fiskal pemerintah membuahkan hasil pada pemulihan ekonomi yang mendorong data harga konsumen kelevel yang lebih tinggi,” tulis Lanjar.

Selanjutnya, investor disebut akan merefleksikan pernyataan Bank Sentral AS mengenai potensi sikap hawkish itu terhadap nilai tukar rupiah sembari menunggu data PMI Manufaktur dan tingkat inflasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper