Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sanitasi PT Surya Toto Indonesia Tbk. membukukan penurunan laba bersih hingga 78,80 persen pada tiga bulan pertama bulan ini.
Berdasarkan laporan keuangan keuangan kuartal I/2021 tidak diaudit yang dirilis hari ini, Jumat (30/4/2021), emiten berkode saham TOTO tersebut hanya bisa mengumpulkan laba bersih sebanyak Rp12,27 miliar.
Di mana angka tersebut anjlok hingga 78,80 persen dibandingkan laba periode berjalan di kuartal yang sama pada 2020 yaitu sebesar Rp57,82 miliar.
Direktur Utama Surya Toto Indonesia Setia Budi Purwadi dalam penjelasan yang dirilis perseroan pada hari ini mengungkapkan penurunan penjualan sebesar Rp18,2 miliar atau 4 persen menjadi penyebab utama penurunan laba.
Sementara itu juga terjadi peningkatan pokok penjualan perseroan sebesar Rp20,7 miliar atau 5 persen, dan penurunan pendapatan lainnya sebesar Rp11,9 miliar atau 5,1 persen ungkap Setia Budi Purwadi.
Dia menyampaikan wabah virus Covid-19 menjadi faktor pemicu pada gangguan operasi bisnis perseroan yang secara luas juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia maupun dunia.
Meski kinerja emiten yang tidak begitu membahagiakan saat ini, Setia Budi mengaku tetap optimis bahwa perseroan masih bisa beroperasi.
"Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan perusahaan kepada OJK, manajemen berpendapat bahwa perusahaan masih beroperasi," tulis Setia Budi Purwadi dalam penjelasan resmi dikutip pada Jumat (30/4/2021).
Selanjutnya pada laporan juga tercatat penurunan pendapatan sebanyak 3,77 persen dari Rp482,90 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp464,71 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.
Di sisi lain, total aset TOTO meningkat dari Rp3,11 triliun menjadi Rp3,20 triliun. Kenaikan ini terlihat pada total aset lancar perseroan sebesar Rp1,45 triliun, sedangkan total aset tidak lancar justru menurun menjadi Rp1,74 triliun pada kuartal I/2021.