Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2021, Intiland (DILD) Raih Marketing Sales Rp310 Miliar

Realisasi tersebut mencerminkan ketercapaian sebesar 15,5 persen dari target marketing sales 2021 yang ditetapkan Rp2 triliun.
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Intiland Development Tbk. membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp310 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

Dalam laporan Investor Update yang dirilis hari ini, Jumat (30/4/2021), manajemen Intiland menjelaskan marketing sales senilai Rp310 miliar per kuartal I/2021 itu melesat 164,95 persen dibandingkan kuartal I/2020 yang senilai Rp117 miliar.

Adapun, realisasi tersebut mencerminkan ketercapaian sebesar 15,5 persen dari target marketing sales 2021 yang ditetapkan Rp2 triliun.

“Dampak pandemi Covid-19 masih memengaruhi kinerja dan para pembeli cenderung tetap wait and see di tengah kondisi tak pasti, terutama untuk [permintaan] proyek gedung tinggi di segmen menengah ke atas,” tulis Intiland, Jumat (30/4/2021).

Penjualan dari segmen rumah tapak atau landed residential tampil sebagai kontributor utama prapenjualan awal tahun ini seperti proyek Graha Natura, Talaga Bestari, Serenia Hills, South Grove, dan Graha Famili.

Sementara itu, pendapatan berulang (recurring income) perseroan tercatat senilai Rp176 miliar atau tumbuh 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp159 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2021, emiten dengan kode saham DILD mencatatkan pendapatan senilai Rp2,89 triliun. Nilai tersebut naik 5,68 persen dibandingkan 2019 senilai Rp2,73 triliun.

Kendati pendapatan naik, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Intiland merosot 69,47 persen menjadi Rp76,76 miliar pada 2020 dari posisi Rp251,43 miliar pada 2019.

Adapun, hal itu turut disebabkan oleh dampak pendiskonan aset dan liabilitas keuangan bersih senilai minus Rp316,33 miliar yang mana pada 2019 tidak ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper