Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland (DILD) Pasarkan Lahan Industri Batang, Sudah Ada Peminat

Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan perseroan telah membuka lahan industri di Batang dekat dengan proyek pemerintah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
CEO PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (dari kanan) bersama Direktur Archied Noto Pradono, dan Wakil Presiden Direktur Suhendro Prabowo mengamati jaringan moda transportasi berbasis rel terbaru, usai RUPST perseroan, di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
CEO PT Intiland Development Tbk Hendro Gondokusumo (dari kanan) bersama Direktur Archied Noto Pradono, dan Wakil Presiden Direktur Suhendro Prabowo mengamati jaringan moda transportasi berbasis rel terbaru, usai RUPST perseroan, di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Tidak hanya perusahaan pelat merah, emiten properti swasta PT Intiland Development Tbk. juga siap sedia (stand by) memasarkan lahan industri di Batang, Jawa Tengah.

Salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di industri makanan dan minuman disebut sudah menunjukkan minat.

Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan perseroan telah membuka lahan industri di Batang dekat dengan proyek pemerintah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

“Sudah ada satu peminat yang bagus dari perusahaan multinasional [asing], cukup besar 20 hektare,” kata Archied baru-baru ini.

Adapun, emiten berkode saham DILD tersebut sudah menguasai lahan seluas 190 hektare dari total rencana 280 hektare di Batang. Archied mengimbuhkan bahkan perseroan memiliki hak untuk 500 hektare lahan berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang didapatkan.

Lokasi lahan industri milik DILD ini disebut tidak jauh dari KIT Batang atau sekitar 30 menit. Walaupun berdekatan, Archied mengatakan pihaknya mengincar pangsa pasar yang berbeda dibandingkan proyek pemerintah.

DILD disebut akan fokus kepada calon tenant dari sektor konsumer di lahan industri Batang. Perusahaan multinasional yang saat ini masih dalam tahap due diligence dengan DILD disebut berasal dari sektor usaha makanan dan minuman.

Sektor itu berbeda dengan yang dibidik pemerintah untuk KIT Batang yang memiliki skala industri yang lebih besar.

“Sejauh ini satu perusahaan yang due diligence bersama kami berjalan lancar. Pemerintah mungkin lebih ke heavy industry, punya kami lebih simpel saja [dibandingkan dengan KIT Batang],” tutur Archied.

Untuk tahun ini, DILD menargetkan penjualan lahan sekitar 25 hektare untuk tahap awal. Dalam rangka mengejar target, perseroan pun telah mempercepat proses perizinan agar pekerjaan di lapangan dapat dimulai Maret nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper