Bisnis.com, JAKARTA - Tidak hanya perusahaan pelat merah, emiten properti swasta PT Intiland Development Tbk. juga siap sedia (stand by) memasarkan lahan industri di Batang, Jawa Tengah.
Salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di industri makanan dan minuman disebut sudah menunjukkan minat.
Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan perseroan telah membuka lahan industri di Batang dekat dengan proyek pemerintah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
“Sudah ada satu peminat yang bagus dari perusahaan multinasional [asing], cukup besar 20 hektare,” kata Archied baru-baru ini.
Adapun, emiten berkode saham DILD tersebut sudah menguasai lahan seluas 190 hektare dari total rencana 280 hektare di Batang. Archied mengimbuhkan bahkan perseroan memiliki hak untuk 500 hektare lahan berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang didapatkan.
Lokasi lahan industri milik DILD ini disebut tidak jauh dari KIT Batang atau sekitar 30 menit. Walaupun berdekatan, Archied mengatakan pihaknya mengincar pangsa pasar yang berbeda dibandingkan proyek pemerintah.
Baca Juga
DILD disebut akan fokus kepada calon tenant dari sektor konsumer di lahan industri Batang. Perusahaan multinasional yang saat ini masih dalam tahap due diligence dengan DILD disebut berasal dari sektor usaha makanan dan minuman.
Sektor itu berbeda dengan yang dibidik pemerintah untuk KIT Batang yang memiliki skala industri yang lebih besar.
“Sejauh ini satu perusahaan yang due diligence bersama kami berjalan lancar. Pemerintah mungkin lebih ke heavy industry, punya kami lebih simpel saja [dibandingkan dengan KIT Batang],” tutur Archied.
Untuk tahun ini, DILD menargetkan penjualan lahan sekitar 25 hektare untuk tahap awal. Dalam rangka mengejar target, perseroan pun telah mempercepat proses perizinan agar pekerjaan di lapangan dapat dimulai Maret nanti.