Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. atau Sari Roti menyebut kinerja kuartal I/2021 masih patut diapresiasi walau masih tertekan.
Direktur Nippon Indosari Arlina Sofia mengatakan penjualan bersih perseroan senilai Rp787 miliar secara konsisten masih tumbuh dalam tiga kuartal terakhir.
Adapun, pendapatan hingga akhir Maret 2021 itu turun 13,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp912,87 miliar.
“Suatu capaian kinerja yang sangat baik dari kanal penjualan modern maupun tradisional, khususnya di tengah tekanan pandemi Covid-19,” kata Arlina dalam keterangan resmi, Rabu (28/4/2021).
Arlina menunjukkan penjualan Sari Roti dari kanal tradisional (general trade) didukung oleh perluasan sebaran distribusi pada wilayah barat dan timur Indonesia. Selain itu, ROTI juga disebut aktif menangkap peluang pasar di area pemukiman melalui aplikasi pesan Whatsapp dengan fitur chatbot.
Arlina menjelaskan kontribusi kanal tradisional terhadap total penjualan meningkat signifikan menjadi 32 persen pada kuartal I/2021 dibandingkan 25 persen pada kuartal I/2020 atau sebelum pandemi.
Baca Juga
Sementara itu, penjualan dari kanal modern (modern trade) masih menjadi kontributor terbesar penjualan seiring dengan pemulihan waktu operasional gerai fisik.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode saham ROTI membukukan pendapatan senilai Rp787 miliar atau turun 13,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp912,87 miliar. Penjualan roti tawar tercatat turun 13,26 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp589,53 miliar pada akhir kuartal pertama tahun ini.
Selanjutnya penjualan roti manis turun 19,98 persen yoy menjadi Rp260,63 miliar. Di sisi lain, penjualan kue tumbuh 10,73 persen yoy menjadi Rp28,89 miliar dan lain-lain melesat 576,62 persen yoy menjadi Rp5,21 miliar. Koreksi pendapatan pun menggerus laba bersih perseroan sebesar 27,15 persen menjadi Rp56,70 miliar dari sebelumnya Rp77,84 miliar.
Arlina menegaskan kinerja kuartal I/2021 ini tidak seimbang bila dibandingkan dengan kinerja kuartal I/2020 karena adanya pandemi saat ini.
“Akan lebih tepat bila melakukan perbandingan kuartalan untuk mengkaji profitabilitas maupun melihat tren positif penjualan,” ujar Arlina sambil menunjukkan marjin laba bersih perseroan pada kuartal I/2021 mencapai 7,2 persen.