Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan batu bara, PT Bayan Resources Tbk., berhasil membukukan pertumbuhan kinerja signifikan pada kuartal I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham BYAN itu membukukan pendapatan US$501,03 juta pada kuartal I/2021. Perolehan itu naik 38 persen daripada perolehan kuartal I/2020 sebesar US$326,28 juta.
Pendapatan tersebut terdiri atas segmen batu bara sebesar US$620,36 juta dan segmen non batu bara sebesar US$107,71 juta.
Kendati demikian, beban pokok pendapatan BYAN turun menjadi US$217,98 juta dibandingkan dengan beban kuartal I/2020 sebesar US$235,94 juta.
Dari itu, BYAN membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$165,86 juta, melejit 366,6 persen dibandingkan dengan laba kuartal I/2021 sebesar US$35,54 juta.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan naik menjadi US$762,20 juta pada akhir kuartal I/2021 dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar US$758,17 juta.
Baca Juga
Liabilitas tersebut terdiri atas US$509,74 juta liabilitas jangka panjang dan US$252,46 juta liabilitas jangka pendek.
Sementara itu, total aset BYAN naik menjadi US$1,83 miliar pada akhir kuartal I/2021 dibandingkan dengan posisi akhir 2020 di posisi US$1,6 miliar.
Total aset itu termasuk kas dan setara kasi BYAN yang melejit 57,58 persen menjadi US$604,83 juta pada akhir kuartal I/2021 dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar US$383,81 juta.
Di lantai bursa, pada perdagangan Senin (26/4/2021) hingga pukul 13.27 WIB saham BYAN parkir di level Rp12.700 per saham, tidak bergerak daripada perdagangan sebelumnya. Kapitalisasi pasar emiten milik konglomerat Dato Low Tuck Kwong di posisi Rp42,33 triliun.