Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor migas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk., telah meraih tambahan kontrak senilai US$13,7 juta dari proyek Rig Raniworo milik Pertamina.
Jumlah kontrak itu setara Rp199,06 miliar dengan asumsi kurs Jisdor Kamis (22/4/2021) Rp14.530 per dolar AS.
Adapun, dalam kontrak itu menargetkan pekerjaan 3 sumur untuk Rig Raniworo sesuai dengan amandemen kontrak perseroan dengan Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC), PT Pertamina Hulu Energi Anggursi (PHE Anggursi) dan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).
Pengerjaan proyek tersebut dengan rincian satu sumur akan dilakukan di lokasi Pertamina Hulu Energi (PHE) Anggursi dan dua sumur direncanakan untuk PHE WMO.
Saat ini, emiten berkode saham APEX itu telah memulai memulai tajak/spud-in untuk sumur Barakuda-1X milik Pertamina Hulu Energi (PHE) Anggursi di laut Jawa.
General Manager Corporate Finance & Investor Relations Apexindo Pretycia Darma mengatakan bahwa untuk memastikan Rig Raniworo berada dalam kondisi yang baik dan siap bekerja optimal, Perseroan telah melakukan perawatan dan persiapan untuk Rig Raniworo di galangan kapal Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Juga
“Perseroan tentu gembira mendapatkan tambahan pekerjaan, yang akan berdampak positif terhadap tingkat utilisasi dan pendapatan Perseroan,” ujar Pretycia dikutip dari keterangan resminya, Kamis (22/4/2021).
Dia menjelaskan bahwa penambahan kontrak kerja yang diberikan Pertamina untuk Rig Raniworo, merupakan bentuk kepercayaan yang berkelanjutan terhadap kinerja APEX
Hal itu tercermin melalui pencapaian kontrak pengeboran dari kelompok usaha Pertamina untuk rig-rig swamp barge perseroan dan rig jack up Tasha.
Adapun, Rig jack up Raniworo merupakan rig jack up pertama di dunia yang berbendera Indonesia.
Rig Raniworo telah memiliki pengalaman bekerja di berbagai wilayah perairan Indonesia dan juga di Timur Tengah. Rig Raniworo pernah bekerja di wilayah perairan Iran, Abu Dhabi dan Oman selama sekitar 8 tahun.
Raniworo juga memiliki catatan kerja yang cukup panjang di Blok Mahakam selama sekitar 10 tahun.
Di sisi lain, Pretycia mengatakan bahwa pencapaian tambahan kontrak itu juga sejalan dengan harapan perseroan untuk membuat seluruh rig lepas pantai dapat terutilisasi secara penuh di tahun ini.
Untuk diketahui, saat ini Rig Yani sedang dalam tahap persiapan untuk memulai kontrak dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang dijadwalkan pada pertengahan kuartal II/2021.
Sementara itu, Rig Maera baru saja memulai kegiatan pengeboran High Pressure High Temperature untuk PHM di Lapangan Tunu, wilayah kerja Mahakam.
Perseroan mengharapkan dukungan dari Pemerintah dalam merealisasikan investasi di hulu migas dan memastikan penerapan program pengeboran yang sudah dijadwalkan pada tahun ini.
Hal ini sesuai dengan semangat dan komitmen SKK Migas yang memastikan tidak terjadi penurunan produksi (no decline) di tahun 2021 dengan melaksanakan kegiatan yang masif, agresif dan efisien.
Di sisi lain, Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas nasional di industri migas dalam negeri. Sebagai perusahaan Indonesia, Apexindo siap untuk terlibat aktif dalam program Pemerintah untuk mencapai target lifting nasional.