Bisnis.com, MATARAM - Entitas Grup Medco, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) disebut akan mendanai pembangunan bandara Sumbawa Barat yang direncanakan di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano.
Bupati Sumbawa Barat W. Musyafirin menjelaskan pembangunan bandara baru tersebut tidak didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melainkan murni dari swasta, yakni AMNT.
"Pembiayaan pembangunan bandara didanai oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara, jadi bukan dari APBD maupun APBN," jelas Musyafirin, dikutip dari rilis pada Kamis (22/4/2021).
Pemkab Sumbawa telah menyediakan 100 hektar lahan untuk pembangunan bandara baru tersebut, dan sosialisasi kepada masyarakat desa Kiantar sudah dilakukan.
"Masyarakat desa Kiantara setuju dengan pembangunan Bandara, saya harap tidak ada lagi transaksi setelah sosialisasi," ujar Musyafirin.
Bupati menegaskan kepada Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) seperti tim Asset Daerah, Dinas Perhubungan untuk memastikan infrastruktur pendukung pembangunan bandara.
Baca Juga
"Mulai dari jalan hotmix hingga pembebasan lahan Hak Guna Bangunan (HGB) harus dituntaskan," ujar Musyafirin.
Bupati menjelaskan pembangunan Bandara untuk mempermudah akses ke Sumbawa Barat yang sebenarnya memiliki potensi yang bagus.
"Pembangunan bandara ini demi kepentingan dan kebutuhan masyarakat Sumbawa Barat, akan menghubungkan kami dengan wilayah lain. Bandara akan berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi," jelasnya.
Sumbawa Barat sendiri memiliki potensi pariwisata yang bagus seperi pantai di wilayah Sekongkang, dan delapan gili kecil yang mengelilingi Sumbawa Barat. Pemkab Sumbawa Barat sedang gencarnya menarik investor di sektor pariwisata sehingga membutuhkan bandara sebagai akses langsung.
Saat ini akses ke Sumbawa Barat efektif ditempuh melalui jalur laut melalui pelabuhan Poto Tano atau melalui Bandara di Sumbawa Besar yang berjarak sekitar 3 jam. (K48)