Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Kino Indonesia Tbk. membukukan pelemahan kinerja di sepanjang 2020.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2021, penjualan dari emiten dengan kode saham KINO ini senilai Rp4,02 triliun atau turun 13,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp4,67 triliun.
Penjualan yang terkontraksi itu pun menggerus laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 78,15 persen menjadi Rp113,69 miliar dari sebelumnya Rp520,44 miliar.
Adapun, penjualan perawatan tubuh masih menjadi kontributor utama pendapatan perseroan kendati turun 7,13 persen menjadi Rp2,04 triliun.
Selanjutnya penjualan minuman turun 13,35 persen menjadi Rp1,52 triliun diikuti penjualan makanan yang turun 2,41 persen menjadi Rp414,05 miliar.
Penjualan farmasi anjlok paling dalam sebesar 88,19 persen menjadi Rp32,29 miliar dan makanan hewan turun 48,19 persen menjadi Rp11,04 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, aset KINO tercatat tumbuh 11,91 persen menjadi Rp5,25 triliun pada akhir 2020. Namun, kenaikan itu lebih disebabkan oleh bertambahnya liabilitas sebesar 34,38 persen menjadi Rp2,67 triliun, sedangkan ekuitas berkurang 4,64 persen menjadi Rp2,57 triliun.