Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Masuk Lelang SUN Mulai Naik, Ini Kata Kemenkeu

Kemenkeu mengatakan kondisi pasar keuangan sudah mulai mengalami perbaikan yang ditandai dengan stabilnya US Treasury tenor 10 tahun di bawah 1,7 persen dan tingkat credit default swap (CDS) juga mengalami penurunan sebesar 1,47 bps dibanding kemarin.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran masuk lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (13/4/2021) sebesar Rp Rp42,97 triliun.

Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami peningkatan dibandingkan lelang SUN sebelumnya, yakni Selasa (31/3/2021) lalu yang hanya Rp33,95 triliun, meskipun masih terbilang rendah dibandingkan lelang-lelang lainnya.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan penawaran masuk lelang kali ini melampaui target yang diumumkan pemerintah.

"Ini mencerminkan peningkatan permintaan SUN dibanding lelang sebelumnya," Deni dalam pesan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (13/4/2021)

Apalagi, kata Deni, kondisi pasar keuangan sudah mulai mengalami perbaikan yang ditandai dengan stabilnya US Treasury tenor 10 tahun di bawah 1,7 persen dan tingkat credit default swap (CDS) juga mengalami penurunan sebesar 1,47bps dibanding kemarin.

Sementara itu, SUN tenor 10 dan 20 tahun menjadi seri yang paling besar mendapatkan penawaran masuk dibandingkan dengan seri-seri lainnya, dengan proporsi 53,6 persen dari total penawaran masuk pada lelang hari ini.

Deni menilai pergeseran tren besaran penawaran masuk pada lelang kali ini mencerminkan bahwa investor sudah mulai berminat di SUN tenor panjang.

Selain itu, partisipasi asing juga tercatat meningkat dibandingkan pada lelang SUN sebelumnya, dengan minat terbesar pada tenor 5 dan 10 tahun. Penawaran masuk investor asing mencapai 11,1 persen dari total bid yang masuk di lelang hari ini.

Dari sisi yield rata-rata tertimbang (weighted average yield/WAY) pada lelang kali ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya. Penurunan WAY terbesar terjadi pada tenor 10 tahun yang mencapai 23bps, disusul dengan penurunan WAY tenor 20 tahun yang mencapai 16bps.

“Penurunan yield tersebut berdampak pada semakin rendahnya cost of fund pemerintah,” jelas Deni.

Adapun, dengan mempertimbangkan yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp24,227 triliun.

Pemerintah juga akan melaksanakan lelang SUN tambahan (Green Shoe Option/GSO) pada tanggal 14 April 2021. Imbal hasil yang ditawarkan pada lelang GSO tersebut menggunakan imbal hasil (Weighted Average Yield) yang sama dengan hasil lelang hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper