Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi melemah pada perdagangan esok hari, Selasa (13/4/2021).
CEO Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG terlihat kembali melemah di tengah sentimen global dan regional.
William mengatakan tekanan dari pelemahan nilai tukar rupiah masih terlihat cukup besar. Jika IHSG tidak dapat mempertahankan support level terdekat maka indeks komposit masih akan bergerak melemah hingga beberapa waktu mendatang.
“Namun, peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek, hari ini [besok] IHSG masih berpotensi melemah,” tulis William dalam riset yang diterima Bisnis, Senin (12/4/2021).
William memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran 5.827 – 6.088. Adapun saham-saham yang dapat dicermati untuk perdagangan esok hari antara lain: BBCA, BBNI, INDF, SMRA, HMSP, ROTI, dan TBIG
Adapun pada perdagangan Senin (12/3/2021), IHSG ditutup melemah 2 persen atau 121,64 poin ke level 5.948,79. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak di rentang 5.942,71-6.088,83.
Baca Juga
Sebanyak 115 saham menguat, 383 saham melemah, dan 222 saham lainnya stagnan pada hari ini.
Investor asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp521,95 di pasar reguler hingga akhir perdagangan hari ini. Saham BBCA tercatat paling banyak dilepas investor asing dengan net sell senilai Rp184,8 miliar.
Menyusul di belakangnya, PT Astra International Tbk (ASII) mencatat net sell Rp59,5 miliar, kemudian PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencetak net sell Rp54,2 miliar.
Seluruh 11 indeks sektoral dalam klasifikasi IDX-IC melemah dan menekan pergerakan IHSG, dipimpin oleh sektor industri (IDXINDUST) yang terkoreksi 3,23 persen dan properti (IDXPROPERT) yang melemah 3,19 persen.
Menyusul kedua sektor di atas, sektor energi melemah 3,04 persen, disusul sektor barang barang dasar melemah 2,84 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.