Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 9 April 2021

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan mata uang rupiah masih cenderung tertekan terhadap dolar AS seiring dengan optimisme perbaikan ekonomi Paman Sam.
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Meski dolar sedang tertekan, mata uang rupiah diperkirakan melemah kembali pada Jumat (9/4/2021) seiring dengan maraknya aksi jual.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan mata uang rupiah masih cenderung tertekan terhadap dolar AS seiring dengan optimisme perbaikan ekonomi Paman Sam.

"Untuk perdagangan Jumat (9/4/2021), prediksinya nilai tukar rupiah dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah pada rentang Rp14.530-Rp14.590 per dolar AS," paparnya.

Pada Kamis (8/4/2021) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 40 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.535. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,14 persen ke 92,3250

Ibrahim Assuaibi menyampaikan pelemahan rupiah dipicu oleh dolar AS yang masih kuat terhadap mata uang lainnya pada hari ini. Hal tersebut terjadi setelah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) menegaskan kembali dukungan kebijakannya yang berkelanjutan dalam risalah rapat terbaru dan meningkatkan harapan untuk pemulihan ekonomi dari COVID-19.

Ringkasan pertemuan The Fed yang dirilis hari ini mengindikasikan bank sentral AS akan tetap berhati-hati tentang jalan menuju pemulihan dari COVID-19. The Fed juga menegaskan kembali janjinya untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter hingga pemulihan ekonomi yang optimal.

Pihak The Fed juga meremehkan risiko inflasi dari lonjakan imbal hasil Treasury baru-baru ini. Mereka bersikeras bahwa lonjakan tersebut mencerminkan prospek pertumbuhan yang lebih kuat.

Sementara itu, dari dalam negeri, sejumlah pihak baik dari pemerintah maupun ekonom menaruh harapan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 akan tumbuh positif dan. Bahkan, harapan pemulihan yang signifikan dapat terjadi hingga ke 7 persen sampai 8 persen secara year on year.

Proyeksi tersebut didasarkan dari beberapa indikator perekonomian yang terus menunjukan tren perbaikan, seperti peningkatan penjualan segmen kendaraan bermotor dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut menyusul diberlakukannya insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 0 persen sejak 1 Maret lalu.

Selain itu, pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTP untuk penjualan rumah diyakini turut mendongkrak kinerja sektor proferti sehingga turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 mendatang.

Kemudian, pemerintah tetap mengalokasikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 yang cukup besar, Rp699,43 triliun. Jumlah tersebut naik 21 persen dari realisasi PEN 2020 sebesar Rp579,78 triliun atau setara 83,39 persen dari pagu Rp695,2 triliun pada tahun lalu.

Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.

15:27 WIB
Rupiah turun 30 poin

Pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup koreksi 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.565 per dolar AS.

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

11:48 WIB
Rupiah koreksi 12 poin

Pukul 11.20 WIB, rupiah koreksi 12,5 poin atau 0,09 persen menjadi Rp14.547,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,09 persen menuju 92,146.

10:22 WIB
Rupiah koreksi 16 poin

Pukul 10.16 WIB, rupiah koreksi 16 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.551 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,09 persen menuju 92,142.

09:09 WIB
Rupiah tertekan dolar AS

Pukul 09.06 WIB, rupiah dibuka turun 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.545 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,04 persen menuju 92,096.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper