Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST), telah merampungkan transaksi jual beli dan pengalihan 3.000 menara senilai Rp3,97 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi, 3.000 menara telekomunikasi milik IBST telah resmi dialihkan kepada PT Tower Bersama, entitas anak usaha yang 98 persen sahamnya dimiliki oleh TBIG setelah transaksi jual beli dirampungkan pada 7 April 2021. Nilai transaksi tersebut mencapai Rp3,97 triliun.
Selain akuisisi menara, TBIG selaku penyewa juga telah menandatangani perjanjian induk sewa lahan dan perjanjian sewa lahan dengan IBST selaku pemberi sewa terkait dengan 32 lahan milik IBST, di mana sebagian telekomunikasi yang dialihkan berdiri.
Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menjelaskan bahwa penyelesaian transaksi tersebut terjadi setelah dipenuhinya syarat pendahuluan, antara lain telah diperolehnya persetujuan dari pemegang saham perseroan dan IBST dalam masing-masing RUPSLB pada 30 Maret 2021.
“Secara proforma dengan menggunakan buku per 30 September 2020, akuisisi 3.000 menara tersebut akan membuat perseroan memiliki lebih dari 19.000 sites menara telekomunikasi, yang segera akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi, “ tulis Helmy dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (9/4/2021).
Sebelumnya, Helmy mengatakan bahwa perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2021 senilai Rp5,95 triliun. Capex tersebut sudah termasuk Rp3,95 triliun yang disiapkan untuk mengakuisisi menara milik IBST.
Baca Juga
“Alokasi capex adalah untuk akuisisi menara PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. sebesar Rp3,95 triliun plus alokasi untuk capex organic growth sebesar Rp2 triliun,” kata Helmy kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Capex tersebut akan berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan yang saat ini perseroan telah mengantongi fasilitasnya.
Secara terpisah, Direktur Utama Inti Bangun Sejahtera Andrie Tjioe mengatakan bahwa transaksi tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat posisi keuangan perseroan.
“Transaksi material dilakukan dalam rangka memperkuat posisi keuangan perseroan untuk mengembangkan usaha strategis perseroan di masa yang akan datang,” tulis Andrie dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (9/4/2021).
Di lantai bursa, pada perdagangan Jumat (9/4/2021) hingga penutupan sesi 1, saham TBIG parkir di zona merah, terkoreksi 2,36 persen ke level Rp2.070. Sementara itu, IBST terkoreksi 4,48 persen ke posisi Rp6.400.