Bisnis.com, JAKARTA - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. telah merampungkan aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp9,29 triliun.
Kepemilikan Anthoni Salim di Emtek pun berkurang seiring dengan masuknya investor baru. Di Grup Salim, Anthoni menjadi Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)
Berdasarkan keterangan perseroan, emiten berkode saham EMTK itu telah melaksanakan private placement pada 31 Maret 2021. EMTK telah menerbitkan sebanyak 4,75 miliar saham baru dengan nominal Rp20 per saham.
Setelah aksi itu total jumlah modal yang ditempatkan dan disetor berubah menjadi 61.197.518.483 atau 61,19 miliar lembar saham.
Seiring dengan aksi private placement tersebut komposisi pemegang saham lainnya telah terdilusi. Berdasarkan data kepemilikan saham per 31 Maret 2021, Eddy K. Sariaatmadja yang sebelumnya menggenggam 24,9 persen, terdelusi kepemilikannya menjadi 22,96 persen.
Selain itu, kepemilikan saham Susanto Suwarto dari 12,61 persen menjadi 11,63 persen, PT Adikarsa Sarana 11,53 persen menjadi 10,63 persen, Anthoni Salim 9,08 persen menjadi 8,38 persen, Piet Yauri 8,84 persen menjadi 8,15 persen, Archipelago Investment Pte Ltd 8,06 persen menjadi 7,43 persen, dan PT Prima Visualindo 7,49 persen menjadi 6,9 persen.
Baca Juga
Aksi private placement itu digelar dengan harga pelaksanaan Rp1.954 sehingga EMTK meraup dana segar sekitar Rp9,29 triliun.
“[Private placement] diambil oleh NAVER Corporation, H Holdings Inc., dan beberapa investor institusi,” tulis manajemen Elang Mahkota Teknologi dikutip dari keterangannya, Senin (5/4/2021).
Investor institusi domestik itu antara lain PT Asuransi Allianz Life Indonesia, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT Elbara Perkasa, dan PT Syailendra Capital.
Sebagai informasi, Naver corporation adalah perusahaan asal Korea Selatan yang menaungi beberapa usaha seperti operator mesin pencarian Naver, aplikasi tukar pesan Line, dan aplikasi streaming video V Live.
Manajemen menjelaskan bahwa dana segar dari aksi tersebut setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk investasi dan modal kerja perseroan dan entitas anak.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Senin (5/4/2021) EMTK parkir di level Rp2.380, terkoreksi 2,86 persen. Kapitalisasi pasar EMTK di posisi Rp145,65 triliun.