Bisnis.com, JAKARTA — Seiring kondisi pasar yang diprediksi masih volatil pada kuartal II/2021, PT Avrist Asset Manajemen menjalankan sejumlah strategi untuk memaksimalkan imbal hasil produk reksa dana mereka.
Equity Fund Manager Avrist Asset Management (Avrist AM) Billy Nugraha mengatakan kelas aset saham dan pendapatan tetap kemungkinan masih akan mengalami volatilitas di kuartal II/2020 ini.
Pasalnya, dia menilai kondisi pasar keuangan global saat ini masih menerka-nerka arah kebijakan bank sentral berbagai negara terkait pemulihan ekonomi jangka panjang, termasuk perkembangan re-opening ekonomi serta dampak inflasi yang diprediksi menjadi ancaman baru jika tidak terkendali.
Alhasil, Avrist AM pun menerapkan sejumlah strategi. Untuk reksa dana dengan kelas aset saham, Billy menyebut pihaknya fokus pada nama-nama perusahaan yang berkualitas dan memiliki tingkat resilient tinggi.
“Selain itu, kami juga menyiapkan kecil porsi untuk memanfaatkan momentum trading jangka pendek di market yang saat ini sedang sideways,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Senin (5/4/2021)
Adapun untuk reksa dana pendapatan tetap, Billy mengatakan saat ini produk Avrist AM mayoritas diisi oleh obligasi pemerintah sehingga saat ini mereka masih melakukan pemantauan terhadap pergerakan yield obligasi 10 tahun AS atau US Treasury.
Baca Juga
“Yang mana pergerakannya akan berdampak kepada overall bond market di Indo dengan menerapkan strategi less aggressive atau memperpendek durasi,” tambah dia.
Billy juga mengatakan Avrist AM juga bersiap untuk melakukan kocok ulang atau rebalancing portofolio jika kondisi pasar mulai berubah arah, sehingga biaya transaksi (cost transaction) tidak akan terlalu besar.
Di sisi lain, dia mengaku optimistis reksa dana saham masih akan mencatatkan kinerja positif tahun lalu, sehingga investor yang ingin masuk dapat mulai menaruh posisi.
Billy merekomendasikan reksa dana Avrist IDX30 dan Avrist Equity Growth Fund. Sementara untuk reksa dana pendapatan tetap dia merekomendasikan Avrist Prime Bond Fund.