Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham berjangka di AS melesat setelah rilis data ketenagakerjaan di sana menunjukkan peningkatan sejak tujuh bulan terakhir. Hal itu pun menunjukkan pasar tenaga kerja di Negeri Paman Sam mulai bergairah.
Indeks berjangka S&P 500 terpantau melanjutkan kenaikan setelah data ketenagakerjaan AS untuk Maret dirilis tumbuh menjadi 916.000.
Yield obligasi AS bertenor 10 tahun atau US Treasury juga menguat 3 bps menjadi 1,70 persen. Adapun, data berjangka disebutkan karena pasar saham di AS sebagian tutup memperingati Jumat Agung.
Chief Economist Ameriprise Financial Inc. Russel Price menjelaskan rilis data ketenagakerjaan itu menunjukkan optimisme masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan saat pandemi masih belum berakhir.
Selain itu, gairah pasar tenaga kerja juga disebut berasal dari stimulus yang sudah digelontorkan kepada perekonomian.
Departemen Ketenagakerjaan AS merilis data ketenagakerjaan di sana tumbuh menjadi 916.000 pada Maret dan merevisi naik realisasi pada Februari. Tingkat pengangguran juga disebut turun 6 persen seiring dengan tingkat partisipasi pekerja meningkat.
“Ini merupakan sinyal kuat bagi perekonomian setelah banyak orang divaksin, sekolah dibuka lagi, dan warga AS bisa kembali berlibur dan membelanjakan uang di luar rumah,” tulis Bloomberg, dikutip Sabtu (3/4/2021).
Selain itu, rencana stimulus dari Presiden AS Joe Biden senilai US$2,25 triliun yang difokuskan pada sektor infrastruktur juga disebut menjadi katalis positif.