Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sepekan Anjlok 2,97 Persen, Kapitalisasi Turun ke Rp7.101,43 Triliun

IHSG tercatat melemah 2,97 persen sepanjang perdagangan 29 Maret – 1 April 2021 ke level 6.011,46 dari posisi 6.195,56 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami tekanan sepanjang perdagangan pekan ini hingga harus berakhir di zona merah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG tercatat melemah 2,97 persen sepanjang perdagangan 29 Maret – 1 April 2021 ke level 6.011,46 dari posisi 6.195,56 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.

Adapun pada penutupan perdagangan Kamis (1/4/2021), IHSG parkir di level 6.011,456, naik 0,43 persen. Sepanjang perdagangan, IHSG cukup berfluktuatif, bergerak di kisaran 5.988,023 hingga 6.020,164.

Investor asing pada Kamis mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,168 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp10,695 triliun.

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan kapitalisasi pasar modal Indonesia juga mengalami perubahan 2,85 persen selama sepekan menjadi Rp7.101,430 triliun dibandingkan pekan sebelumnya yang berada pada posisi Rp7.309,902 triliun.

“Sedangkan untuk rata-rata frekuensi harian turut mengalami perubahan sebesar 8,96 persen menjadi 1.003.634 kali transaksi dibandingkan pada penutupan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1.102.435 kali transaksi,” ungkap Yulianto dalam keterangan resmi, Kamis (1/4/2021).

Perubahan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 12,51 persen menjadi 13,695 miliar saham dari 15,653 miliar saham sepekan yang lalu.

Perdagangan pekan lalu juga diwarnai oleh pencatatan saham perdana serta penerbitan obligasi korporasi. PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. (SNLK) mencatatkan sahamnya di bursa pada Senin (29/3/2021), sekaligus menjadi perusahaan tercatat ke-10 di BEI pada tahun 2021.

Selain itu, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) resmi menjadi perusahaan tercatat ke-11 di BEI pada tahun 2021 setelah melakukan perdagangan perdananya di bursa pada Selasa (30/3). Baik saham ZYRX maupun SNLK tercatat di papan pengembangan.

Selain itu, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021 yang resmi tercatat di BEI pada Senin (29/3) dengan nilai nominal Rp1,5 triliun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menyematkan peringkat idA (Single A) terhadap obligasi ini.

Yulianto mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2021 mencapai 19 emisi dari 16 emiten senilai Rp20,59 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk tercatat di BEI saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp433,21 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 130 emiten.

“Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 143 seri dengan nilai nominal Rp4.155,60 triliun dan US$400,00 juta. Selain itu, tercatat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp7,02 triliun,” ungkap Yulianto.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper