Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia angkat bicara mengenai rencana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan untuk mengurangi komposisi investasi di instrumen saham dan reksa dana.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo mengatakan bahwa pada dasarnya Bursa menghargai kebijakan investasi dari institusi pengelola dana publik karena merupakan kebijakan yang independen.
“Kebijakan investasi dari para pengelola dana publik adalah kebijakan yang independen dan Bursa menghargai keputusan dari para pengelola atau manajer investasi tersebut,” katanya kepada awak media, Rabu (31/3/2021)
Lebih lanjut, Laksono menolak berkomentar mengenai bagaimana proyeksi dampak kebijakan BPJS Ketenagakerjaan tersebut terhadap jumlah maupun nilai transaksi di Bursa ke depannya.
Dia mengatakan perlu dilihat berapa besar transaksi institusi tersebut di Bursa selama beberapa waktu terakhir untuk mengetahui hal tersebut.
Menurutnya, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan memang besar tapi sebagian besar di antaranya diinvestasikan di efek bersifat utang pemerintah dan swasta, serta deposito.
“Silahkan ditanyakan ke BPJS Ketenagakerjaan karena ini bukan data publik yang bisa kami sebarkan ke publik,” ujarnya lagi.
Seperti diketahui, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR pada Selasa (29/3/2021) kemarin, pihak BPJS Ketenagakerjaan menyatakan akan mengurangi komposisi investasi di instrumen saham dan reksadana untuk menekan risiko penurunan harga di pasar, yang digadang-gadang menjadi penyebab unrealized loss.
Adapun berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis, komposisi investasi BPJS Ketenagakerjaan per Januari 2021 terdiri saham sebesar 15,9 persen, reksadana 8,3 persen, obligasi 63,1 persen, deposito 12,2 persen, properti 0,4 persen, dan penyertaan langsung 0,1 persen.
Badan tersebut menempatkan investasi saham di 34 emiten, yang 25 di antaranya merupakan anggota konstituen indeks LQ45 dan sisanya pernah masuk indeks tersebut saat pembelian berlangsung.
Berikut daftar saham BPJAMSOSTEK berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis:
AALI | BBTN | INTP | PTBA | UNTR |
ADRO | BMRI | ITMG | PTPP | UNVR |
ANTM | BSDE | JSMR | SIMP | WIKA |
ASII | GIAA | KLBF | SMGR | WSBP |
BBCA | ICBP | KRAS | SMRA | WSKT |
BBNI | INCO | LSIP | TINS | WTON |
BBRI | INDF | PGAS | TLKM |