Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. akan menggunakan dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (30/3/2021) untuk mengembangkan produk Internet of Things atau IoT.
Direktur Utama Zyrexindo Mandiri Buana Timothy Siddik menyatakan pengembangan tersebut merupakan salah satu langkah emiten berkode saham ZYRX tersebut menghadapi revolusi industri 4.0.
"Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ke depan Zyrexindo Mandiri Buana akan memproduksi produk IoT yaitu internet of things yang kita butuh memakainya di rumah atau pun di tempat kerja," ungkap Timothy dalam seremoni pencatatan saham, Selasa (30/3/2021).
Berdasarkan keterangan resminya, Direktur PT BNI Sekuritas Reza Benito Zahar sebagai penjamin pelaksana emisi efek ZYRX memaparkan perseroan akan menggunakan dana penawaran umum untuk modal kerja sebesar 58 persen. Sementara sisanya 42 persen akan digunakan untuk pembelanjaan modal.
Perseroan menawarkan sejumlah 333.333.300 saham baru yang setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Dengan harga penawaran saham ditetapkan Rp250 per saham, sehingga perseroan akan mengumpulkan dana segar sebanyak Rp83,33 miliar.
Untuk diketahui, Zyrexindo Mandiri Buana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri teknologi informasi dan komunikasi selama lebih dari 25 tahun dan menyatakan dirinya sebagai pionir dalam industri komputer Indonesia.
Timothy menyatakan saat ini Zyrex memproduksi dua kategori produk teknologi informasi yang terdiri dari komputer, server, iOS, dan sejenisnya. Kedua adalah kategori mobile computing devices yaitu laptop, tablet, gadget, dan sejenisnya.
Saat ini perseroan tercatat memiliki 1.333.333.300 saham, di mana 1 miliar saham dimiliki pendiri, dan sisanya merupakan penawaran umum.