Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan pada perdagangan awal pekan ini di tengah penguatan dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (29/3/2021), rupiah di pasar spot terdepresiasi 0,19 persen menjadi Rp14.445 per dolar AS. Sejak awal tahun, rupiah melemah 2,81 persen.
Di sepanjang hari perdagangan rupiah bergerak pada rentang Rp14.416 - Rp14.452 per dolar AS.
Sementara itu, data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.434 per dolar AS, menguat 12 poin atau 0,08 persen dari posisi Jumat (26/3/2021) Rp14.446 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia Pasifik terpantau ditutup variatif hari ini. Ringgit Malaysia mengalami kenaikan 0,07 persen, baht Thailand turun 0,38 persen, dan peso Filipina menguat 0,15 persen.
Pada saat bersamaan, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama dunia menguat 0,06 persen menjadi 92.820.
Baca Juga
Adapun, fokus pelaku pasar disebut masih ke laju pemulihan ekonomi pasca program vaksinasi di sejumlah negara. Pasalnya, hal itu bisa kembali mendongkrak inflasi.
Pekan ini, Presiden AS Joe Biden dikabarkan bakal memaparkan tentang program stimulus yang akan lebih condong ke sektor infrastruktur.
“Selain itu, hubungan AS-China juga menjadi fokus setelah laporan mengenai Washington yang belum bersedia mengangkat tarif impor China dalam waktu dekat tetapi membuka kesempatan untuk negosiasi,” tulis laporan Bloomberg, Senin (29/3/2021).