Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Indikator Makroekonomi Ini Jadi Sumber Kekuatan Rupiah

Rupiah di pasar spot ditutup stagnan pada level Rp14.407 per dolar AS. Tadi pagi, mata uang Garuda sempat tertekan dengan rentang pergerakan hari ini Rp14.406—Rp14.447.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Posisi cadangan devisa yang memadai dan kebutuhan pendanaan asing yang relatif rendah di Indonesia tahun ini menjadi salah dua kekuatan bagi pergerakan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (22/3/2021), rupiah di pasar spot ditutup stagnan pada level Rp14.407 per dolar AS. Tadi pagi, mata uang Garuda sempat tertekan dengan rentang pergerakan hari ini Rp14.406—Rp14.447.

Sementara indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang dunia mengalami kenaikan 0,04 persen menjadi 91.950.

Pelemahan rupiah tadi pagi terimbas kenaikan yield obligasi AS tenor 10 tahun atau US Treasury ke level 1,73 persen sebelum perlahan turun menjadi 1,68 persen.

Macroeconomic Analyst Bank Danamon Irman Faiz menjelaskan sambil mengutip data dari Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa Indonesia termasuk negara berkembang yang memiliki cadangan devisa memadai.

Pada saat bersamaan, Indonesia juga menjadi negara yang tidak terlalu membutuhkan pendanaan eksternal yang tinggi tahun ini seiring dengan mengerucutnya defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD).

Kedua hal tersebut membuat mata uang rupiah menjadi lebih tahan banting ketika berhadapan dengan penguatan dolar AS akibat kenaikan yield Treasury AS.

“Di sisi domestik, cadangan devisa yang tinggi dan surplus neraca perdagangan seharusnya dapat menopang tekanan tersebut [eksternal],” kata Faiz kepada Bisnis baru-baru ini. 

Adapun, kondisi negara dengan cadangan devisa rendah dan kebutuhan pendanaan eksternal tinggi dapat membuat resiko tekanan mata uang suatu negara lebih tinggi ketika indeks dolar AS menguat.

Dari data IMF, Faiz menunjukkan, Indonesia bersama Romania dan Meksiko saat ini masuk ke dalam daftar negara berkembang berperingkat investment grade dengan kecukupan cadangan devisa memadai. Namun, relatif terhadap India dan Filipina, kecukupan cadangan devisa Indonesia memang masih lebih rendah.

Untungnya, Indonesia dan Meksiko memiliki kebutuhan pembiayaan eksternal tahun yang relatif rendah pada tahun ini, seiring dengan mengecilnya CAD. Tidak seperti Rumania dan Kolombia yang memiliki kebutuhan pembiayaan eksternal yang relatif lebih tinggi. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper