Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten industri komputer, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk., menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum saham perdana Rp250.
Dalam prospektus perseroan yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia Kamis (18/3/2021), Zyrexindo Mandiri Buana akan melepas 333.333.300 atau 333,33 juta saham atau sekitar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp250, sehingga Zyrexindo Mandiri Buana berpotensi meraih dana segar dari aksi initial public offering (IPO) itu sekitar Rp83,3 miliar
Manajemen Zyrexindo Mandiri Buana menjelaskan dana yang diperoleh dari hasil IPO itu setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sekiatr 42 persen untuk pelunasan pembelian kantor, gudang, dan pabrik perseroan.
“Sebesar 58 persen akan digunakan sebagai modal kerja untuk pemesanan bahan baku laptop selama kuartal II/2021 dalam menunjang peningkatan penjualan,” tulis manajemen Zyrexindo Mandiri Buana dikutip dari prospektusnya, Kamis (18/3/2021).
Secara bersama, Zyrexindo Mandiri Buana juga akan menerbitkan 166,66 juta Waran Seri I yang menyertai penerbitan saham baru. Waran diberikan secara gratis dengan rasio 2:1 untuk setiap pembelian saham perseroan.
Baca Juga
Waran Seri I akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp750 dan nilai nominal Rp25, Dengan demikian, total pelaksanaan waran I adalah sebanyak-banyaknya Rp124,9 miliar,
Masa penawaran umum Zyrexindo Mandiri Buana pada 19-24 Maret 2021. Tanggal penjatahan 26 Maret 2021, distribusi saham elektronik dan Waran Seri I pada 29 Maret 2021. Tanggal pencatatan di BEI pada 30 Maret 2021.
Sementara itu, masa berlaku pelaksanaan Waran Seri I mulai 30 Maret 2022 hingga 30 Maret 2023.
Selain itu, perseroan juga mengadakan program alokasi saham karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebesar 3 persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak 9,9 juta.
Adapun, PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia ditunjuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek. Adapun penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Saat ini, saham Zyrex dimiliki oleh Timothy Siddik Shu dan Collen Siddik Shu masing-masing 75 persen dan 25 persen. Setelah IPO, kedua pemegang saham itu masing-masing diperkirakan memegang saham Zyrex 56,25 persen dan 18,75 persen.