Bisnis.com, JAKARTA -Produsen piranti elektronik PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk siap go public dengan menawarkan saham ke publik di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan prospektus Zyrex di harian Bisnis Indonesia, Kamis (18/2/2021), perusahaan ini akan melepas sebanyak-banyaknya 333,33 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp25. Jumlah tersebut setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO).
Secara bersama, Zyrex juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 166,66 juta Waran Seri I yang menyertai penerbitan saham baru. Waran diberikan secara gratis dengan rasio 2:1 untuk setiap pembelian saham perseroan.
Prakiraan masa penawaran awal dimulai pada 19 Februari hingga 26 Februari 2021. Adapun prakiraan tanggal efektif pada 10 Maret 2021. Kemudian masa penawaran umum diestimasi berlangsung pada 16-18 Maret 2021.
PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia ditunjuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek. Adapun penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Saat ini, saham Zyrex dimiliki oleh Timothy Siddik Shu dan Collen Siddik Shu masing-masing 75 persen dan 25 persen. Setelah IPO, kedua pemegang saham itu masing-masing diperkirakan memegang saham Zyrex 50 persen dan 16,67 persen.
Baca Juga
Sebagian besar dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk pelunasan utang dan ekspansi. Sebanyak 42 persen dana IPO akan digunakan untuk pelunasan pembelian kantor, gudang dan pabrik (tanah dan bangunan) yang sedang Perseroan gunakan saat ini.
Kemudian sebanyak 58% akan digunakan sebagai modal kerja untuk pemesanan bahan baku laptop selama kuartal kedua 2021 dalam menunjang peningkatan penjualan. Adapun dana yang akan diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja, yaitu untuk pemesanan bahan baku laptop dan pengembangan produk Internet of Things (IoT).
Per 30 September 2020, Zyrex memiliki total aset Rp108,75 miliar dengan total ekuitas Rp47,89 miliar.
Pendapatan perseroan mencapai Rp179,62 miliar di periode yang sama. Adapun laba bersih tercatat Rp30,22 miliar.
Secara khusus, penjualan Zyrex meningkat 211 persen secara tahunan di akhir September 2020. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan pada penjualan segmen mobile computing devices terutama berupa perangkat tablet.