Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timah Diproyeksi Masih Punya Katalis Positif

Sebelumnya, harga timah anjlok karena penguatan dolar AS, sehingga timah menjadi lebih mahal pagi pembeli yang berdenominasi mata uang selain greenback.
Pekerja menghitung timah batangan di salah satu pabrik di Kepulauan Bangka Belitung. Bisnis/Endang Muchtar
Pekerja menghitung timah batangan di salah satu pabrik di Kepulauan Bangka Belitung. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas diproyeksikan masih positif dengan ekspektasi pemulihan ekonomi dan peningkatan aktivitas manufaktur.

Harga timah mulai membaik meskipun masih terjadi penurunan setelah anjlok karena tekanan penguatan dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (12/3/2021), harga timah berada di level US$25.000 per ton. Sebelumnya, harga timah anjlok karena penguatan dolar AS, sehingga timah menjadi lebih mahal pagi pembeli yang berdenominasi mata uang selain greenback.

Equity Analyst PT Philip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr mengatakan harga komoditas timah sudah recover hampir dua kali lipat dari penurunan terendah Maret 2020.

Menurutnya, tahun ini masih ada beberapa katalis yang dapat mempengaruhi harga timah, salah satunya aktivitas manufaktur elektronik. Apalagi selama pandemi dan work from home (WFH), produk timah dipakai untuk barang-barang elektronik.

"Timah banyak dipakai untuk barang-barang elektronik. Harga melonjak karena kekhawatiran pasokan jangka pendek tidak dapat memenuhi permintaaan yang meningkat. Apalagi stok di LME juga menyusut," katanya Minggu (14/3/2021).

Tren kendaraan listrik juga menjadi katalis positif seiring penggunaan timah pada kendaraan listrik akan tiga kali lebih besar daripada kendaraan biasa.

Meskipun demikian, dia melihat risiko masih dari pandemi Covid-19 dan progres dari program vaksinasi, seiring dengan pemulihan ekonom yang lebih lambat.

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan harga komoditas logam seperti nikel dan timah diperkirakan akan diperdagangkan dengan harga yang bervariasi pekan ini.

Pun demikian dengan emas yang akan diperdagangkan dengan harga mixed, seiring dengan estimasi menguatnya daya beli di Amerika Serikat (AS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper