Bisnis.com, JAKARTA — PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) menilai kendati penyerapan kawasan industri sepanjang tahun pandemi Covid-19 mengalami kontraksi, tetapi permintaan ke depan cukup prospektif.
Sekretaris Perusahaan Kawasan Industri Jababeka Muljadi Suganda mengatakan secara keseluruhan industri farmasi dan alat kesehatan memang mengalami pertumbuhan permintaan. Namun, industri otomotif dan turunannya juga sudah kembali memberikan prospek yang positif.
"Saat ini sudah ada beberapa prospek yang berminat investasi baik di Cikarang maupun Kendal dan masih melakukan komunikasi. Prospek tersebut tidak hanya berasal dari Cina, tetapi juga dari negara-negara Asia dan Eropa," katanya kepada Bisnis, Rabu (10/3/2021).
Kendati merinci nilai dan jumlah investor tersebut, Muljadi menyebut tahun ini perseroan masih fokus pada pengembangan kawasan industri di Cikarang dan Kendal.
Untuk strategi pengembangan tahun ini, lanjut Muljadi, perseroan mengajak seluruh karyawan tetap bekerja keras dan optimal untuk melayani konsumen serta menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan, baik untuk kawasan industri maupun residensial dan komersial.
"Kami juga melakukan pemasaran dengan pola baru dan inovatif agar dapat menjangkau konsumen secara langsung dan lebih luas, seperti mengembangkan penjualan secara online serta memberikan insentif kepada calon pembeli termasuk pemberian harga khusus dan penyesuaian skema pembayaran," ujarnya.
Muljadi menambahkan dengan mempertimbangkan masih adanya pembatasan perjalanan ke dalam maupun ke luar negeri, maka perseroan pun akan memfokuskan pada pasar domestik.
Namun, perseroan juga akan tetap melakukan komunikasi dan memberikan update tentang perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia pada khususnya kepada calon investor khususnya dari luar negeri. Perseroan juga bekerjasama dengan agen properti baik di dalam maupun luar negeri.
Muljadi menyebut Kawasan Industri Jababeka merupakan KI yang sudah sangat matang dengan faktor-faktor utama yang dibutuhkan oleh industri telah dimiliki, seperti infrastruktur yang berkualitas internasional termasuk kehandalan tenaga listrik dan pelayanan Cikarang Dry Port yang dapat mendukung layanan logistik.
"Kami juga memiliki dukungan existing tenant lebih dari 30 manca negara baik skala UMKM dan industri besar seperti Unilever, Loreal, Nissin, Samsung, Komatsu, dan lainnya yg saat ini terus melakukan ekspansi di Kawasan industri Jababeka diyakini akan menarik investor asing termasuk dari Cina, USA, Eropa, Taiwan, Jepang dan Korea," katanya.
Selain itu, Jababeka mempunyai pelayanan One Stop service untuk investor baru maupun existing Tenant dalam hal investasi. Begitu pula untuk Kawasan Industri Kendal (KIK) yang merupakan usaha patungan antara Jababeka dan Sembcorp.
Baca Juga
KIK berlokasi di Jawa Tengah dengan akses yang berada di tengah pulau Jawa, serta biaya tenaga kerja yang kompetitif menjadikannya sebagai pilihan investasi yang merupakan padat karya.
Di sisi lain, ditetapkannya KIK sebagai Kawasan Ekonomi Khusus yang memberikan insentif bagi perusahaan yang berorientasi ekspor menambah daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan investasinya di Kendal. Saat ini sudah lebih dari 62 tenan yang bergabung di KIK Jababeka.