Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan di Terminal Ekspor Arab Saudi Panaskan Harga Minyak

Minyak telah reli tahun ini di tengah pengurangan produksi dari Arab Saudi dan OPEC +, dan prospek permintaan yang membaik seiring dengan peluncuran vaksin Covid-19.
Harga minyak naik/Ilustrasi
Harga minyak naik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak kembali menguat pada perdagangan Asia setelah sebelumnya menurun akibat dolar yang lebih kuat.

Pada perdagangan Selasa (9/3/2021) pukul 12.25 WIB, harga minyak WTI kontrak April 2021 naik 0,74 persen atau 0,48 poin menjadi US$65,53 per barel. Harga minyak Brent kontrak Mei 2021 menguat 0,84 persen atau 0,57 poin ke level US$68,81 per barel.

Melansir Bloomberg, kontrak di New York, harga minyak menuju US$66 per barel setelah tergelincir pada hari Senin untuk pertama kalinya dalam empat hari. Dolar AS yang meningkat menghapus kenaikan harga minyak yang solid setelah serangan terhadap terminal ekspor minyak mentah utama Arab Saudi.

Serangan tersebut tampaknya tidak berdampak pada pengiriman, tetapi ini adalah yang terbaru dari serangkaian insiden di wilayah tersebut di tengah pasar yang semakin ketat dan permintaan yang meningkat.

Kilang AS melanjutkan operasi setelah ledakan dingin yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan mulai mengonsumsi lebih banyak minyak mentah, sementara permintaan bensin di California, negara bagian terbesar di Amerika, meningkat.

Minyak telah reli tahun ini di tengah pengurangan produksi dari Arab Saudi dan OPEC +, dan prospek permintaan yang membaik seiring dengan peluncuran vaksin Covid-19.

"Ada sejumlah sinyal bullish di sisi penawaran dan permintaan," kata Will Yun, analis komoditas senior di VI Investment Corp di Seoul seperti dikutip Bloomberg, Selasa (9/3/2021).

Kendati begitu, lanjutnya, momentum kenaikan minyak akan bergejolak dan bergelombang. Stok bensin dan distilat AS - kategori yang mencakup diesel - menurun minggu lalu, menurut estimasi median dalam survei Bloomberg sebelum rilis resmi data pemerintah pada hari Rabu. Persediaan minyak mentah meningkat untuk minggu ketiga.

"Sepertinya ada pembelian murah hari ini, tapi saya tidak akan mengesampingkan peluang kemunduran lagi,” kata Vandana Hari, pendiri Vanda Insights di Singapura.

"Penyelesaian harga minyak di atas US$69 untuk Brent, bahkan setelah keputusan OPEC + yang mengejutkan, tampak seperti reaksi berlebihan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper