Bisnis.com, JAKARTA — Sekuritas optimistis lini bisnis underwriting akan lebih semarak tahun ini, baik untuk penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) maupun penerbitan surat utang.
Direktur Investment Banking Capital Market BRI Danareksa Sekuritas Boumedine Sihombing menilai prospek pasar modal tahun ini berpotensi meningkat dan lebih baik dibanding tahun 2020 yang lalu.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyokong pasar modal tahun ini antara lain proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 yang lebih baik, program vaksinisasi yang intens dilakukan pemerintah, serta rencana kerja soveign wealth fund (SWF)
“Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat memberikan confidence level yang lebih tinggi lagi kepada pelaku-pelaku usaha, termasuk emiten untuk menyiapkan corporate action melalui pasar modal,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (4/3/2021)
Di lain pihak, Boumedine menilai pasar juga tengah menunggu sejumlah perusahaan besar untuk melantai di bursa melalui skema penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
“Sebagaimana yang banyak diberitakan di media, pasar sudah menunggu kehadiran emiten-emiten baru big cap,” tuturnya.
Baca Juga
Sayangnya, dia enggan mengatakan berapa mandat IPO yang sudah dikantongi oleh BRI Danareksa untuk tahun ini, termasuk apakah ada keluarga badan usaha milik negara (BUMN) di dalamnya.
Boumedine hanya menyebut pihaknya cukup percaya diri terhadap kondisi pasar modal tahun ini, baik untuk penjaminan emisi efek ekuitas maupun surat utang. Untuk surat utang, BRI Danareksa sendiri telah mengantongi 8 mandat.
Terpisah, Plt. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim juga meyakini tren penjaminan emisi khususnya untuk IPO akan jauh lebih baik dari tahun lalu. Pun, pada 2020 sekuritas hanya mengerjakan satu underwriting untuk IPO.
Dia mengatakan saat ini Mansek tengah memproses beberapa IPO dan salah satunya merupakan perusahaan afiliasi BUMN. Namun dia masih belum dapat mengungkapkan secara lebih rinci.
“Pastinya akan jauh lebih banyak IPO yang ada di pipeline, tapi belum bisa di-share […]BUMN ada tapi masih dalam tahap mempersiapkan, memutuskan mau IPO atau tidak, jadi belum bisa kami katakan,” tuturnya dalam sesi konferensi pers daring, Rabu (3/3/2021)