Bisnis.com, JAKARTA — PT BNI Sekuritas telah mengantongi sejumlah mandat penjaminan emisi baik surat utang maupun ekuitas untuk tahun ini. Pun, sekuritas optimistis bisnis underwriting di 2021 akan lebih semarak dari tahun lalu.
Direktur BNI Sekuritas Reza Benito Zahar mengatakan hingga akhir Februari 2021 sekuritas telah mengantongi 18 mandat penjaminan emisi efek surat utang dengan nilai sekitar Rp18 triliun dan 3 mandat untuk penjaminan emisi efek ekuitas.
Dia menuturkan, dari 3 mandat penjaminan emisi efek ekuitas, 2 merupakan mandat IPO perusahaan swasta dan 1 sisanya aksi right issue perusahaan cucu badan usaha milik negara (BUMN).
“Sektornya mining, manufaktur, dan semen,” ujar Reza kepada Bisnis, Kamis (4/3/2021), tanpa memerincinya lebih lanjut.
Reza mengaku optimistis bisnis penjaminan emisi efek tahun ini akan lebih bersemangat dibanding tahun lalu, terutama untuk emisi surat utang karena didukung oleh kondisi suku bunga yang rendah.
Begitu pula untuk penjaminan emisi efek ekuitas akan jauh lebih baik dibandingkan 2020 seiring adanya rencana beberapa perusahaan yang akan melakukan IPO, rights issue, ataupun private placement.
Baca Juga
“Terutama untuk tujuan refinancing utang atau menurunkan tingkat leverage, pendanaan akuisisi, dan modal kerja,” imbuhnya.
Di sisi lain, Reza menilai minat pasar di tahun ini juga sangat baik, terlihat dari penawaran surat utang korporasi yang hampir selalu oversubscribed di pasar, khususnya untuk emiten BUMN dengan rating AA dan AAA.
“Kalau untuk IPO equity masih belum masuk masa book building, tapi kami yakin dengan kondisi excess liquidity yang ada di perbankan saat ini dan bursa saham yang sudah mulai mengalami recovery sejak kuartal IV/2020, penawaran saham akan dapat terserap dengan baik oleh pasar,” pungkasnya.