Bisnis.com, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas mengkaji ulang rekomendasi saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. setelah emiten pelat merah itu melaporkan kinerja keuangan yang memuaskan untuk periode 2020.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin menunjukkan pandemi Covid-19 tidak terlalu menekan volume penjualan Semen Indonesia pada 2020. Bahkan, emiten dengan kode saham SMGR itu mampu mencetak kinerja yang lebih baik dari perkiraan.
Kinerja moncer itu diperkirakan bakal berlanjut pada 2021 seiring dengan pemulihan konsumsi semen di Tanah Air.
“Kami perkirakan aktivitas ekonomi akan lebih baik dengan belanja infrastruktur yang lebih tinggi dan pemulihan sektor properti,” tulis Mimi dalam catatan yang diterima Bisnis, Senin (1/3/2021).
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, Semen Indonesia membukukan kenaikan laba bersih sebesar 16,72 persen menjadi Rp2,79 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,39 triliun.
Sementara pendapatan terkontraksi sebesar 12,87 persen menjadi Rp35,17 triliun di sepanjang tahun lalu dari posisi pada 2019 yang senilai Rp40,36 triliun.
Kontraksi pendapatan itu disebabkan oleh penurunan permintaan pada masa pandemi. SMGR melaporkan penjualan domestik pada 2020 turun 13,2 persen. Sementara penjualan regional tumbuh 23,1 persen tetapi kontribusinya masih kurang dari total pendapatan SMGR dalam setahun.
Dari sisi marjin kotor, marjin operasional, hingga marjin bersih dari SMGR juga lebih baik dari perkiraan Mimi masing-masing sebesar 33 persen, 16,1 persen, dan 7,9 persen.
“Rekomendasi kami untuk SMGR masih kami tinjau. Rekomendasi terakhir untuk SMGR adalah trading buy dengan target harga Rp12.650,” tulis Mimi.
Pada akhir perdagangan Senin (1/3/2021), SMGR terapresiasi 4,66 persen menjadi Rp10.675. Kapitalisasi pasar SMGR tercatat sebesar Rp63,32 triliun.