Bisnis.com, JAKARTA—Emiten Grup MNC, PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) mencatat peningkatan performa yang signifikan dari tiga lini bisnis sepanjang 2020. Kinerja tersebut membuat perseroan optimis bisa menggenjot kinerja pada tahun ini.
Presiden Direktur IPTV Ade Tjendra mengatakan entitas anak dan unit usaha perseroan mencetak pertumbuhan yang solid pada tahun lalu seiring berbagai inisiatif yang dilakukan perseroan, mulai dari Vision+ hingga K-Vision.
Dia menuturkan, anak perusahaan IPTV, Vision + menduduki peringkat keenam situs hiburan yang paling banyak dikunjungi di Indonesia versi Comscore. Vision+ memiliki lebih dari 1,6 juta pelanggan berbayar dengan 33 juta Pengguna Aktif Bulanan (MAU).
“Vision + terus mendominasi pasar melalui konten eksklusifnya yang komprehensif, dalam bentuk saluran berbayar yang sesuai dan VOD asli yang diproduksi oleh Vision Pictures,” jelas Ade, dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Selasa (23/2/2021).
Sementara itu, unit bisnis lain IPTV, K-Vision juga mencatat performa positif di pasar televisi berbayar direct to home (DTH Pay-TV). K-Vision mencetak rekor tingkat akuisisi bulanan 514.000 per Januari 2021 dengan total pelanggan keseluruhan 5,74 juta pengguna per 21 Februari 2021.
Lebih lanjut, K-Vision memulai inisiatif baru yang melibatkan kode QR di TV untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian voucher penjualan isi ulang menggunakan berbagai platform e-money.
Baca Juga
“Pada 2021, K-Vision menargetkan penjualan voucher bulanan bisa mencapai Rp40 miliar secara bulanan dari level Rp13 miliar di semester kedua 2020,” tukas Ade.
Di sisi lain, Ade mengatakan layanan paket internet dan televisi berbayar IPTV yang terkenal dengan jenama MNC Play terus memperluas homepass atau jaringannya melalui berbagai kemitraan dengan penyedia jaringan netral.
Dia menambahkan, tahun ini perseroan mematok target tambahan homepass pasca kemitraan mencapai 1 juta homepass untuk layanan MNC Play.
“Memperluas melalui penyewaan kelebihan kapasitas dari penyedia jaringan netral sejalan dengan keinginan kami untuk secara signifikan mengurangi alokasi capex dan opex di masa mendatang,” pungkasnya.
