Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Kurs Jisdor Dekati Level Rp14.100

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.098 per dolar AS, melemah 13 poin atau 0,09 persen dari posisi kemarin, Jumat (19/2/2021) Rp14.085 per dolar AS.
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.098 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (22/2/2021)

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.098 per dolar AS, melemah 13 poin atau 0,09 persen dari posisi kemarin, Jumat (19/2/2021) Rp14.085 per dolar AS.

Sementara itu, milai tukar rupiah dibuka melemah 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp14.074 per dolar AS. Indeks dolar AS terkoreksi 0,09 persen menuju level 90,28.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah diprediksi masih akan kembali melemah terbatas pada sesi perdagangan hari ini.

"Rupiah diperkirakan akan kembali ditutup di zona merah pada rentang Rp14.050— Rp14.080 per dolar AS," papar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya.

Akhir pekan lalu, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh rilis data dari Bank Indonesia (BI) yang melaporkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV/2020 mengalami defisit sebesar US$0,2 miliar dollar AS.

Sementara itu, surplus NPI tahun 2020 sebesar US$2,6 miliar, melanjutkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar US$4,7 miliar. Perkembangan tersebut didorong oleh penurunan defisit transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial.

Defisit transaksi berjalan pada 2020 sebesar US$4,7 miliar atau 0,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) jauh menurun dari defisit pada 2019 sebesar US$30,3 miliar dolar AS atau 2,7 persen dari PDB.

Surplus transaksi berjalan pun berlanjut pada kuartal IV/2020, ditopang oleh surplus neraca barang yang meningkat. Pada kuartal IV/2020, transaksi berjalan kembali surplus sebesar US$0,8 miliar atau 0,3 persen dari PDB, melanjutkan capaian surplus pada kuartal sebelumnya sebesar US$1 miliar, 0,4 persen dari PDB.

Sementara itu, dari luar negeri, investor terus mencerna kenaikan tak terduga dalam jumlah klaim pengangguran AS. Sebanyak 861.000 klaim telah diajukan selama minggu sebelumnya, dibandingkan dengan 765.000 klaim dalam perkiraan yang diperkirakan sebelumnya dan 848.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya.

“Hal ini menandakan penurunan pertumbuhan pekerjaan selama dua bulan beruntun ditengah melambatnya penyebaran virus corona baru-baru ini,” jelas Ibrahim, seperti dikutip pada Minggu (21/2/2021).

Di sisi lain, jumlah kasus virus corona global melampaui angka 110 juta pada 19 Februari, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. Data yang mengecewakan tersebut berdampak pada dolar AS, meskipun kemajuan dibuat pada paket stimulus US$ 1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden Joe Biden dan indikator ekonomi lainnya lebih positif.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper