Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak zig-zag sebelum akhirnya ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat (19/2/2021). Saham BUMN menjadi biang keladi penurunan indeks.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG sudah meninggalkan level 6.200 sejak pembukaan. Indeks ditutup melemah 26,66 poin atua 0,40 persen ke level 6.175,63. IHSG bergerak di rentang 6.173,59 hingga 6.215,44 sepanjang sesi pertama.
Total transaksi perdagangan mencapai 9,13 miliar lembar. Adapun nilai transaksi mencapai Rp6,17 triliun. Investor asing mencatat net foreign sell sebanyak Rp94,11 miliar.
Sebanyak 153 saham stagnan, 321 saham melemah, dan hanya 134 saham yang menguat. Sektor perkebunan menjadi pemimpin pelemahan indeks setelah ditutup anjlok 1,14 persen. Adapun saham BUMN yang tergabung dalam indeks IDXBUMN20 anjlok 0,52 persen.
Dari 20 saham bumn di IDXBUMN, hanya 3 saham yang menguat dan 2 saham stagnan sedangkan sisanya parkir di zona merah. Tiga saham pelat merah kecuali PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. kompak melemah.
Saham BMRI turun 0,40 persen ke level 6.225. Adapun saham BBNI dan BBTN juga turun 0,83 persen dan 1,08 persen. Tren serupa juga menimpa BUMN tambang dan konstruksi.
Saham PT Aneka Tambang Tbk. anjlok 1,44 persen ke posisi 2.740. Saham PT Timah Tbk. dan PT Bukit Asam Tbk. juga merana setelah turun 4,18 persen dan 078 persen.
Sementara itu, tiga saham BUMN karya juga melorot. Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. turun 1,68 persen, disusul saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebesar 2,97 persen. Saham PT PP (Persero) Tbk juga merosot 2,10 persen.