Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Naik Tapi Rugi Banyak, Bos Indosat (ISAT) Beri Penjelasan

Berdasarkan laporan keuangan tahun penuh 2020, pendapatan emiten bersandi ISAT tersebut mencapai Rp27,92 triliun, meningkat 6,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp26,11 triliun.
resident Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama dalam sambutannya di Perayaan HUT Indosat Ooredoo secara virtual, Jumat (20/11/2020).
resident Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama dalam sambutannya di Perayaan HUT Indosat Ooredoo secara virtual, Jumat (20/11/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) membukukan peningkatan pendapatan sepanjang 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, laba bersihnya anjlok berbalik menjadi rugi bersih.

Berdasarkan laporan keuangan tahun penuh 2020, pendapatan emiten bersandi ISAT tersebut mencapai Rp27,92 triliun, meningkat 6,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp26,11 triliun.

Pendapatan tersebut ditopang dari kenerja pendapatan selular yang meningkat 11,6 persen menjadi Rp23,08 triliun, dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp20,67 triliun.

Namun, dari sisi bottom line ISAT mencatatkan rugi bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp716,7 miliar, padahal pada 2019 membukukan laba bersih hingga Rp1,56 triliun.

Rugi bersih ini terjadi sebagai akibat beban lain-lain yang menggerus laba operasi. Beban lain-lain mencapai Rp2,99 triliun, sedangkan laba operasi hanya sebesar Rp2,39 triliun.

EBITDA mencapai Rp11,43 triliun meningkat 16 persen dari tahun 2019 yang hanya Rp9,85 triliun. Dari sisi marjin EBITDA mencapai 40,9 persen, peningkatan dari 37,7 persen pada 2019.

President Director and CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan meskipun menghadapi berbagai tantangan pandemi Covid-19 dan kompetisi harga dari operator lain, Indosat Ooredoo terus menjalankan strategi tiga tahun perusahaan serta mampu menjaga momentum pertumbuhan.

"Komitmen kami terhadap pelanggan serta untuk mengetengahkan penawaran produk yang sederhana dan relevan telah berkontribusi pada peningkatan jumlah pelanggan dan volume trafik data," ujarnya Jumat (19/2/2021).

Pertumbuhan ini memungkinkan perusahaan untuk membukukan pertumbuhan pendapatan seluler di atas rata-rata pasar serta peningkatan market share signifikan.

“Ke depannya, kami mengantisipasi bahwa gaya hidup secara daring serta kegiatan bekerja dan belajar dari rumah, yang menjadi marak karena pandemi, akan menjadi gaya hidup yang permanen,” jelasnya.

Jumlah pelanggan seluler tumbuh 1,7 persen menjadi 60,3 juta pelangan per akhir tahun 2020 serta Pendapatan rata-rata per Pelanggan (ARPU) meningkat menjadi Rp31,9 ribu dari sebelumnya Rp27,9 ribu, didorong oleh peningkatan trafik data yang signifikan sebesar 52,8 persen.

Indosat Ooredoo juga membukukan kinerja operasional yang kuat dengan meningkatkan pengalaman video sebanyak 55,8 persen secara tahunan, meningkatkan kecepatan 4G hingga dua kali lipat, dan secara signifikan meningkatkan kecepatan unggah kami sebanyak 88,4 persen dari tahun lalu.

Selama 2020, Indosat Ooredoo berhasil menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan digital global seperti Facebook, Google, Cisco, dan Ericsson untuk menghadirkan teknologi terkini yang dapat mempercepat digitalisasi pengalaman pelanggan serta meningkatkan jaringan internet di Indonesia.

Dari sisi liabilitas mencapai Rp 49,8 triliun meningkat 1,5 persen dari 2019 yang sebesar Rp49,10 triliun. Dengan Liabilitas jangka panjang Rp27,2 triliun dan jangka pendek Rp22,65 triliun.

Jumlah aset mencapai Rp62,77 triliun turun 0,1 persen dari 2019 yang sebesar Rp62,77 triliun. Dengan aset lancar turun 22,9 persen menjadi Rp9,59 triliun dari 2019 sebesar Rp12,44 triliun. Aset tidak lancar sebesar Rp53,18 triliun meningkat 5,6 persen dari 2019 Rp50,36 triliun.

Adapun, kas dan setara kas ISAT pada akhir tahun mengalami penurunan 69,7 persen menjadi Rp1,78 triliun dari 2019 sejumlah Rp5,88 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper