Bisnis.com, JAKARTA - Emiten operator telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatatkan kerugian Rp716,7 miliar pada 2020, meskipun pendapatan mengalami peningkatan.
Dalam laporan yang dipublikasikan manajemen Indosat di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (19/2/2021), rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersih Indosat sebesar Rp716,7 miliar pada 2020. Nilai itu berbalik dari laba bersih Rp2,28 triliun pada 2019.
"Pada 2019 raihan laba bersih utamanya disebabkan oleh keuntungan penjualan menara," papar manajemen Indosat.
Pada 2019, ISAT sudah lebih dulu melepas 3.100 menaranya kepada Mitratel dan Protelindo dengan nilai total Rp6,39 triliun. Mitratel mengambil 2.100 menara, sedangkan 1.000 menara lainnya diambil alih oleh Protelindo. Adapun, Indosat Ooredoo berencana melakukan divestasi 4.000 menara lainnya.
Di sisi lain, pada 2020 ISAT mencatatkan kenaikan beban menjadi Rp25,53 triliun. Jumlah itu meningkat 16,6 persen dibandingkan beban pada 2019 sejumlah Rp21,89 triliun.
Peningkatan beban tersebut utamanya diakibatkan oleh beban karyawan dan beban depresiasi dan amortisasi, yang diimbangi oleh penurunan dalam beban umum dan administrasi, beban pemasaran, serta beban penyelenggaraan jasa.
Baca Juga
Menurut manajemen ISAT, tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan dalam berbagai aspek, baik dari Covid-19 maupun tekanan dari operator lain.
Namun, di samping semua tantangan tersebut Indosat Ooredoo tetap berhasil menjaga momentum pertumbuhannya dan mencapai hasil finansial yang sangat baik.
Pada tahun 2020, total pendapatan tumbuh 6,9 persen menjadi sebesar Rp27,9 triliun, pendapatan selular tumbuh sebesar 11,6 persen menjadi Rp23,1 triliun, dan EBITDA mencapai Rp11,4 triliun, tumbuh 16 persen.
Fokus perusahaan pada penawaran yang relevan serta harga yang terjangkau, inovasi layanan digital dan pengalaman jaringan yang superior, telah menghasilkan lebih dari 14,3 persen pertumbuhan ARPU dan penambahan pelanggan yang positif. Pelanggan selular tercatat sebesar 60,3 juta pada akhir 2020, tumbuh sebesar 1,7 persen.
"Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp31.900, dari sebelumnya sebesar Rp27.900 pada tahun 2019. Melalui perbaikan pengalaman jaringan yang terus menerus dilakukan serta memperluas permintaan pelanggan, trafik data tumbuh sebesar 52,8 persen," tulis manajemen ISAT.
Sementara itu, total ekuitas ISAT pada 2020 mencapai Rp12,91 triliun, turun 5,8 persen dari Rp13,71 triliun pada 2019. Total aset Indosat sejumlah Rp62,78 triliun pada 2020, koreksi tipis dari tahun sebelumnya Rp62,81 triliun.