Bisnis.com, JAKARTA — Pemesanan surat berharga negara (SBN) ritel seri ORI019 yang menyentuh Rp26 triliun pada H-1 penutupan masa penawaran mencetak rekor permintaan tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel online.
Berdasarkan data dari salah satu midis daring pada Rabu (17/2/2021) pukul 17.00 WIB, jumlah pemesanan ORI019 telah mencapai 100 persen dari total kuota Rp26 triliun yang disediakan oleh pemerintah.
Total kuota pemesanan tersebut telah dinaikkan pemerintah beberapa kali dari target awal sebesar Rp10 triliun, ini sekaligus melampaui pemesanan ORI seri sebelumnya yakni ORI018 yang sebesar Rp12,97 triliun.
Tak hanya itu, pemesanan ORI019 juga mencetak rekor sebagai pemesanan SBN ritel online tertinggi sepanjang sejarah. Sebelumnya, realisasi penjualan SBN ritel tertinggi diraih oleh seri SR013 tahun 2020 yakni sebesar Rp25,67 triliun.
"Ini rekor penerbitan SBN ritel online," ujar Direktur Surat Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan ketika dihubungi Bisnis, Rabu (17/2/2021)
Sementara itu, masa penawaran dibuka sejak 25 Januari 2021 hingga 18 Februari 2021. Artinya, seluruh kuota pemesanan telah habis meskipun masih tersisa masa pemesanan hingga Kamis (18/2/2021) pukul 10.000.
Baca Juga
Deni memastikan bahwa kuota ORI019 telah ditetapkan di angka Rp26 triliun sehingga tak akan menambah ambang batas kuota pemesanan di hari terakhir.
“Mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan melalui penerbitan SBN dan pengelolaan portofolio SBN, kuota ORI019 ditetapkan di Rp26 triliun,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kuota tersebut sudah diset di sistem e-SBN, sehingga apabila kuota sudah terpenuhi sebelum penutupan masa penawaran ORI019 besok pukul 10.00 WIB, maka pemesanan ORI019 sudah otomatis dihentikan.
“Hal ini yang membuat kami selalu mengimbau kepada midis dan calon investor untuk secepatnya memesan di awal masa penawaran dan tidak menunggu di akhir masa penawaran apabila ingin memesan SBN ritel agar tidak kehabisan kuota,” tutur Deni.
Deni menilai penerbitan ORI019 direspon sangat baik oleh masyarakat meski tingkat kuponnya masih lebih rendah dari penerbitan ORI di tahun sebelumnya. ORI019 merupakan ORI dengan kupon terendah yakni 5,57 persen.
Menurutnya, masyarakat memahami bahwa tingkat kupon ORI019 ini sebenarnya masih menarik apabila mempertimbangkan tingkat risikonya dan apabila dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya yang sejenis.
Selain itu, ORI019 juga menjadi tujuan investasi masyarakat di awal tahun untuk ‘mengamankan’ alokasi investasinya karena tahun ini pandemi diperkirakan masih berlangsung dan kegiatan masih akan terbatas.
“Sehingga masih ada pos-pos belanja pribadi yang diperkirakan belum akan terpakai. Untuk itu mereka mencari produk investasi yang aman dan terpercaya untuk menempatkan dananya tersebut,” ujarnya lagi.
Untuk pembiayaan APBN melalui penerbitan SBN ke depannya, Deni mengatakan masih akan dipenuhi dari penerbitan SUN dan SBSN baik itu yang dilakukan melalui lelang reguler, penerbitan SBN ritel, maupun private placement.
Adapun untuk SBN Ritel, hingga akhir tahun 2021 ini masih ada 6 seri SBN ritel akan diterbitkan setelah penerbitan ORI019 selesai. Penerbitan yang terdekat adalah SR014 yang masa penawarannya akan dibuka pada tanggal 26 Februari 2021.