Bisnis.com, JAKARTA — Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di awal tahun ini meningkat pesat dibandingkan tahun lalu. Tren serupa terjadi di masing-masing anggota bursa.
Berdasarkan data BEI, hingga 5 Februari 2021, RNTH sempat menyentuh Rp20,02 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan RNTH 2020 yang ada di kisaran Rp9,21 triliun.
Tak hanya itu, dalam periode yang sama rata-rata volume perdagangan juga meningkat sangat pesat yakni mencapai 22,90 miliar saham, sekaligus tertinggi sepanjang sejarah yang mana angka tertinggi sebelumnya hanya sekitar 14 miliar saham.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan sepanjang 2020 banyak pencapaian luar biasa di bursa. Perkembangan positif tersebut berlanjut di 2021 ini, tecermin dari transaksi bursa di awal tahun.
Meski capaian di awal tahun ini sangat tinggi, Inarno menyatakan Bursa belum merevisi target RNTH 2021. Pada penutupan tahun lalu, Bursa menargetkan rata-rata transaksi harian bursa tahun ini mencapai Rp8,8 triliun.
Dia mengaku optimistis target tersebut dapat tercapai. Namun, dia tak menutup kemungkinan akan merevisi target itu jika capaian positif RNTH terus terjadi.
Baca Juga
“Nanti pada saat revisi RKAT [Rencana Kerja Anggaran Tahunan] bulan September kita ubah kalau perbedaan cukup besar, kita masih ada kesempatan sekali untuk revisi ya,” ujar Inarno ketika dihubungi Bisnis, Senin (15/2/2021)
Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha mengatakan peningkatan RNTH mulai terlihat utamanya sejak kuartal terakhir 2020 karena sebelumnya IHSG telah mengalami penurunan signifikan.
Menurutnya, dalam perkembangannya investor mulai optimis seiring dengan penanganan kesehatan dan ekonomi yg dilakukan pemerintah, sehingga kembali berinvestasi di pasar modal serta mendorong kemunculan investor baru.
“Investor baru ini khususnya ritel, untuk turut berinvestasi di pasar modal,” kata Prama kepada Bisnis, Senin (15/2/2021).
Menurutnya, Panin Sekuritas melihat positif atas tren kenaikan RNTH. Pun, dia menyebut tren serupa terjadi juga di Panin Sekuritas, yang mana terjadi peningkatan jumlah nasabah ritel dan nilai transaksi pada tahun 2020.
Tercatat, sepanjang 2020 lalu, Panin Sekuritas berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp87,18 triliun atau meningkat 35,60 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp64,29 triliun.
Adapun kenaikan tersebut sejalan dengan pertumbuhan jumlah investor baru. Panin Sekuritas mencatat jumlah investor pada akhir 2020 sekitar 46 ribu akun atau bertambah sekitar 9.000 akun (24,32 persen) dibanding akhir 2019.
Prama mengatakan tahun 2021 ini sekuritas optimistis akan kembali mencetak kenaikan mengingat kondisi ekonomi dan pasar modal akan lebih baik dibandingkan tahun 2020 dengan dilaksanakannya program penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.
“Sehingga perusahaan menargetkan nilai transaksi dan jumlah nasabah bisa tumbuh sekitar 20 persen dibandingkan 2020,” tuturnya.
Secara terpisah, Head of Wealth Management Mirae Asset Sekuritas Indonesia Fajrin Hermansyah mengatakan, nilai transaksi saham nasabahnya sepanjang 2020 adalah sebesar Rp410 triliun. Total tersebut melesat 97 persen dibandingkan posisi pada tahun 2019.
Fajrin mengatakan pihaknya mencatatkan pertumbuhan jumlah nasabah sebanyak 42.000 pada tahun 2020. Hal tersebut juga dibarengi oleh kenaikan market share sekuritas tersebut menjadi 9,19 persen dari 4,64 persen pada 2019 lalu.
“Kami juga mencatatkan kenaikan pendapatan operasional sebesar 38 persen, yang berada di atas perkiraan perusahaan,”katanya pekan lalu.
Untuk tahun 2021, Fajrin mengatakan Mirae Asset Sekuritas Indonesia akan fokus pada peningkatan jumlah transaksi ketimbang peningkatan jumlah investor. Hal tersebut sejalan dengan strategi sekuritas yang mengincar investor dengan pendapatan menengah hingga tinggi.
“Untuk tahun depan nilai transaksi kami targetkan naik 17 persen, sedangkan jumlah investor ditargetkan tumbuh 5 persen,” katanya.
Fajrin menambahkan, sepanjang Januari 2021, nilai transaksi perusahaan sudah mencapai Rp 105 triliun. Jumlah transaksi tersebut menurutnya hampir dua kali lipat dari sekuritas pesaing terdekat senilai Rp64,15 triliun.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah transaksi adalah dengan penambahan kantor perwakilan. Untuk Mirae Asset Sekuritas, kantor perwakilan merupakan aset perusahaan yang sangat penting dan hingga saat ini berkontribusi signifikan untuk perusahaan.