Bisnis.com, JAKARTA — Reksa dana berbasis indeks saham diproyeksi akan semakin diminati investor. Tren tersebut bahkan terjadi di dunia industri investasi global.
Berdasarkan data Morningstar Inc. dan PwC, pertumbuhan reksa dana pasif, seperti reksa dana indeks dan exchange trade fund (ETF) terus menanjak.
Per akhir 2020, porsi dana kelolaan reksa dana indeks di pasar global diestimasikan mencapai 21 persen dari total dana kelolaan fund manager, persentase tersebut naik pesat dibandingkan pada 2016 lalu, yang hanya sekitar 17 persen.
Baca Juga : Kinerja Indeks Acuan Dipandang Masih Prospektif |
---|
Selain itu, seiring dengan perkembangan reksa dana pasif yang pesat, kontribusi produk-produk reksa dana pasif akan meningkat hingga 25 persen dari total dana kelolaan global pada 2025 mendatang.
Tren serupa juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per akhir Januari 2021, dana kelolaan produk reksa dana indeks di Tanah Air hampir menyentuh Rp10 triliun. Naik pesat dibandingkan dengan posisi akhir 2016 silam yang bahkan tak mencapai Rp2 triliun.
Kendati demikian, secara total kontribusi reksa dana indeks baru sekitar 1,75 persen terhadap keseluruhan dana kelolaan reksa dana di Indonesia.
Fund Manager PT Trimegah Asset Management Augustinus Gerald Windoe mengatakan kendati kontribusi reksa dana indeks terhadap total dana kelolaan di Indonesia saat ini masih minim, potensi pertumbuhan reksa dana pasif masih sangat besar.
Apalagi di tengah tren pemulihan tahun ini, dana kelolaan juga diharapkan dapat ikut terkerek seiring valuasi saham yang menjadi aset dasarnya ikut naik. Di sisi lain, pembelian atau subscription reksa dana indeks juga diproyeksi terus tumbuh.
Pasalnya, Gerald menilai reksa dana ini dinilai memiliki daya tarik yang dicari para investor saat ini salah satunya adalah pergerakan reksa dana yang mewakili situasi pergerakan pasar karena reksa dana indeks mereplikasi indeks saham yang menjadi tolak ukurnya.
Reksa dana indeks juga memiliki transparasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana saham biasa serta memiliki biaya transaksi dan biaya pengelolaan yang rendah.
Selain itu, kerunggulan lainnya adalah dalam reksa dana indeks manajer investasi tidak memberikan personal touch untuk adanya perbedaan weighting atau bobot, hanya mereplikasi indeks yang sudah ada dan mengelolanya secara pasif.
“Tujuannya mengikuti indeks tersebut sedekat mungkin, apa yang kita coba lakukan? Kita mengurangi tracking eror sampai sekecil-kecilnya, semakin kecil perbedaan kinerjanya dengan indeks acuan semakin bagus,” tutur Gerald dalam sesi konferensi pers, Selasa (9/2/2021)