Bisnis.com, JAKARTA - Emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) berhasil membukukan peningkatan kinerja pada 2020, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Dalam laporan keuangan 2020 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, manajemen ARNA melaporkan penjualan senilai Rp2,21 triliun. Nilai itu meningkat 2,78 persen year on year (yoy) dari Rp2,15 triliun pada 2019.
Beban pokok penjualan menurun menjadi Rp1,51 triliun dari sebelumnya Rp1,58 triliun. ARNA pun mencatatkan peningkatan laba bruto menjadi Rp703,01 miliar dari tahun sebelumnya Rp568,66 miliar.
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ARNA mencapai Rp323,01 miliar. Laba bersih tersebut naik 49,86 persen dari sebelumnya Rp215,53 miliar.
Arwana tampak masih mengebut ekspansi karena kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi masih naik menjadi Rp83,87 miliar pada 2020, dibandingkan Rp43,25 miliar pada 2019. Kas dan setara kas pada akhir tahun pun masih naik menuju Rp435,88 miliar dari sebelumnya Rp348,98 miliar.
Total liabilitas ARNA pada 2020 sejumlah Rp665,4 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp622,35 miliar. Komposisi libilitas jangka pendek dan panjang ialah Rp602,57 miliar dan Rp62,83 miliar.
Baca Juga
Ekuitas ARNA mencapai Rp1,3 triliun pada tahun lalu, naik dari sebelumnya Rp1,17 triliun. Total aset ARNA pun pada 2020 mencapai Rp1,97 triliun, naik dari Rp1,79 triliun pada akhir 2019.