Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Produksi CPO, Austindo (ANJT) Siap Rogoh Kocek Rp620 Miliar

Sebagian besar belanja modal atau capex yang disiapkan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) akan digunakan untuk replanting.
Aktivitas di perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Istimewa
Aktivitas di perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure/capex sebesar Rp620 miliar guna meningkatkan produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada 2021.

Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk., Lucas Kurniawan mengatakan, pihaknya telah menerapkan strategi penanaman kembali atau replanting di perkebunan kelapa sawit guna meningkatkan produktivitas.

Seiring dengan strategi pertumbuhan tersebut, emiten bersandi saham ANJT itu telah mengalokasikan anggaran belanja modal senilai US$42,8 juta atau setara dengan Rp620 miliar untuk tahun ini. Sebagian besar dari dana tersebut akan digunakan untuk menunjang kenaikan produksi CPO.

“Total sebesar 39 persen dari capex akan kami gunakan untuk replanting lahan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (3/2/2021).

Sementara itu, sebesar 16 persen dialokasikan untuk peningkatan infrastruktur dan 7 persen lainnya untuk penyelesaian penambahan kapasitas PKS di perkebunan perusahaan di Provinsi Kalimantan Barat serta fasilitas pengolahan Edamame beku di Jember, Jawa Timur.

Lucas menyebut, ANJT menargetkan kenaikan produksi Tandan Buah Segar (TBS) naik sebesar 7,8 persen menjadi 819.831 ton sepanjang 2021.

Selanjutnya, perusahaan menargetkan pertumbuhan produksi CPO sebesar 12,4 persen menjadi 271.260 ton. Kenaikan tersebut, lanjutnya, merupakan hasil dari strategi jangka panjang yang telah diterapkan perusahaan sejak 2014.

“Kami melakukan replanting untuk perkebunan yang berada di Belitung dan Sumatra Utara. Selain itu, kami juga mengembangkan perkebunan baru di wilayah Papua Barat dengan mematuhi prinsip pengembangan bertanggung jawab sesuai kriteria ISPO [Indonesian Sustainable Palm Oil]dan RSPO [Roundtable Sustainable Palm Oil] ,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper