Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Koreksi 0,39 Persen, Saham ANTM, BRIS, AGRO Anjlok

Pada akhir sesi II, IHSG ditutup koreksi 0,39 persen atau 23,7 poin menjadi 6.043,84. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.018,09-6.157
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (2/2/2021) seiring dengan aksi jual investor asing.

Pada akhir sesi II, IHSG ditutup koreksi 0,39 persen atau 23,7 poin menjadi 6.043,84. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.018,09-6.157

Terpantau 228 saham menguat, 250 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp17,24 triliun jelang penutupan.

IHSG ditutup melemah 1,7 poin atau 0,03 persen ke level 6.065,81 pada akhir sesi I. IHSG sempat dibuka menguat tajam sebesar 1 persen ke level 6.131,63. Namun, di pertengahan sesi kenaikan indeks mulai melambat dan berfluktuatif hingga parkir di zona merah.

Investor asing mencatatkan net sell Rp562,39 miliar jelang penutupan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi yang paling banyak dilego asing senilai Rp88,5 miliar.

Sementara itu, sejumlah saham BUMN seperti PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT BRI Agroniaga Tbk. (AGRO), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) anjlok tajam 6,96 persen, 6,94 persen, 6,92 persen, 6,83 persen, dan 6,79 persen.

Sebelumnya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi IHSG bergerak di kisaran 5.878 hingga 6.123 hari ini. IHSG pun diperkirakan melanjutkan penguatannya.

Jika IHSG dapat mempertahankan posisinya di atas level resisten terdekat, maka IHSG masih berpotensi untuk mengalami kenaikan jangka pendek.

“Sentimen dari tercatatnya capital inflow secara year to date dan masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari data yang telah terlansir juga turut menjadi penunjang bagi kenaikan IHSG,” ujar William seperti dikutip dari publikasi risetnya, Selasa (2/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper