Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks LQ45 Koreksi, Saham TBIG dan ANTM Jadi Penekan

Pada perdagangan Selasa (2/2/2021) akhir sesi I, Indeks LQ45 koreksi 0,43 persen atau 4,06 poin menjadi 943,23. Sepanjang pagi ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 938,25-961,45.
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 tampak melesu di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan. Saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi penekan utama.

Pada perdagangan Selasa (2/2/2021) akhir sesi I, Indeks LQ45 koreksi 0,43 persen atau 4,06 poin menjadi 943,23. Sepanjang pagi ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 938,25-961,45.

Saham TBIG dan ANTM menjadi penekan utama atau melesu paling dalam siang ini. Saham TBIG turun 6,67 persen menuju Rp2.520, sedangkan saham ANTM turun 6,54 persen ke level Rp2.430.

Sementara itu, saham AKR Corporindo Tbk. (AKRA) naik paling tinggi, yakni 6,67 persen menjadi Rp3.200. Selanjutnya, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) naik 6,16 persen ke level Rp3.100.

Pada akhir sesi I, IHSG ditutup melemah tipis 1,7 poin atau 0,03 persen ke level 6.065,81.IHSG sempat dibuka menguat tajam sebesar 1 persen ke level 6.131,63. Namun, di pertengahan sesi kenaikan indeks mulai melambat dan berfluktuatif hingga parkir di zona merah.

Di Asia, mayoritas bursa saham terpantau menguat. Indeks Topix Jepang naik 0,84 persen. Begitu juga dengan indeks Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan yang menguat masing-masing 1,82 persen dan 1,73 persen.

Total transaksi perdagangan di sesi pertama mencapai 17,63 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp12,24 triliun. Investor asing mencatat aksi jual bersih sebesar Rp477,71 miliar di seluruh pasar.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi sasaran jual investor asing. Jumlah net sell pada saham BMRI dan BBRI masing-masing sebesar Rp72,5 miliar dan Rp25 miliar. Saham BMRI dan BBRI kompak ditutup melemah 3,36 persen dan 1,59 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper