Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sebanyak 53% emiten yang tercatat di pasar saham Indonesia membukukan kinerja keuangan yang positif sepanjang semester I/2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, sebanyak sekitar 800 emiten telah menyampaikan laporan keuangan tengah tahunnya hingga saat ini.
“Dilihat dari sisi kinerja, 53% emiten memiliki kinerja yang meningkat dibandingkan kinerja semester satu tahun sebelumnya,” katanya dalam Konferensi Pers RDK OJK, Senin (4/8/2025).
Selain itu, Inarno menerangkan, terdapat peningkatan nilai laba bersih oleh emiten-emiten tersebut, hingga 21,20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Inarno menyebut, peningkatan laba bersih didominasi oleh sejumlah sektor, seperti basic materials, consumer cyclicals, hingga teknologi.
Pada sektor teknologi, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) misalnya, mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,33 triliun sampai akhir Juni 2025. Pendapatan ini naik 80,95% secara tahunan dari Rp737,3 miliar.
Baca Juga
Alhasil, DCII mampu meraup laba bersih yang melonjak hingga 105,99% menjadi Rp616,9 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp299,4 miliar. Laba per saham dasar DCII pun meningkat menjadi Rp259, dari Rp126 per saham.
Pada sektor consumer cyclicals, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) mampu membukukan pendapatan hingga Rp19,56 triliun pada periode yang berakhir Juni 2025. Pendapatan itu meningkat 8,71% YoY dari Rp17,99 triliun pada periode yang sama 2024.
MAPI juga mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp960,92 miliar pada enam bulan pertama 2025, naik 6,84% YoY dari Rp899,33 miliar pada periode yang sama 2024.
“Sedangkan sektor energi itu merupakan salah satu sektor yang mengalami tekanan karena penurunan pendapatan, yang disebabkan oleh penurunan tren harga komoditas,” tutupnya.