Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Impor Lagi 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac, Total 25 Juta Vaksin

Kedatangan bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, merupakan komitmen pemerintah Republik Indonesia, untuk percepatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19 saat kunjungan kerja di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19 saat kunjungan kerja di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) kembali menerima bahan baku vaksin Covid-19 gelombang ke-2 dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis vaksin, pada Selasa (2/2/2021). Sebelumnya pada 12 Januari 2021, perseroan telah menerima bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 15 juta dosis.

Kedatangan bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, merupakan komitmen pemerintah Republik Indonesia, untuk percepatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia mendatangkan produk jadi vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis, dengan nama CORONAVAC, yang diperuntukan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Bahan baku yang sudah diterima ini merupakan bagian dari bahan baku yang akan didatangkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis yang pengirimannya akan dilakukan secara bertahap sampai dengan bulan Juli 2021 mendatang. Seluruh bahan baku ini, selanjutnya akan dilakukan proses filled and finished di fasilitas Bio Farma.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan bahan baku gelombang pertama atau tahap ketiga dari seluruh vaksin yang telah datang sebanyak 15 juta dosis, sudah mulai diproses di Bio Farma sejak 14 Januari 2021.

Dengan target produksi sebanyak 13 batch, yang diperkirakan akan selesai pada 11 Februari 2021. Bahan baku dalam bentuk bulk kedatangan kedua ini, akan mulai diproduksi sebanyak 9 batch mulai tanggal 13 Februari 2021, sampai dengan 20 Maret 2021.

“Semua bulk ini, setelah diolah menjadi produk jadi, terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu atau quality control yang ketat, yang dilakukan di laboratorium Bio Farma dan juga laboratorium BPOM, untuk memastikan produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang memenuhi syarat, dan sesuai dengan standar yang berlaku sebelum digunakan untuk vaksinasi," ujarnya dalam keterangan, Selasa (2/2/2021).

Badan POM akan mengeluarkan hasil uji dalam bentuk Lot release untuk vaksin produksi Biofarma yang telah memenuhi syarat uji mutu tersebut. Untuk bets pertama diperkirakan mulai pekan ke-2 Februari yang akan datang.

Bambang meneruskan, vaksin Covid-19 yang sudah jadi tersebut, rencananya akan dialokasikan untuk Petugas Publik dan Tenaga Layanan Publik termasuk TNI-Polri mulai akhir Februari 2021.

Dalam proses distribusi vaksin Covid-19 untuk menjaga kualitas vaksin agar tetap terjaga, Bio Farma menggunakan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang terintegrasi secara bertahap dengan sistem lain di dalam dan di luar Holding BUMN Farmasi.

Ttermasuk Command Center yang dilengkapi dengan dashboard Internet of Things (IoT), untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya, dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.

Kemasan dari vaksin Covid-19 kali ini, akan diberi nama COVID-19 VACCINE, memiliki kemasan yang berbeda dengan vaksin yang sudah didistribusikan sebelumnya yakni CORONAVAC.

Kemasan Vaksin CORONAVAC sebelumnya yang sebanyak 3 juta, dikemas single dose (1 vial berisi 1 dosis atau hanya untuk 1 penerima vaksin), dikemas dalam 1 dus vaksin berisi 40 vial.

Petugas penerimaan vaksin memeriksa kontainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 di Gudang Kargo Bandara Soekarno-Hatta. Suhu pada container ini, harus tetap terjaga pada kisaran suhu antara 2 – 8 derajat celcius sehingga 1 dus akan berisi 40 dosis.

Sementara kali ini, vaksin Covid-19 dikemas dalam kemasan multidose, dimana 1 vial berisi 10 dosis, atau untuk 10 penerima. Kemudian setiap 10 vial akan dikemas ke dalam satu dus, sehingga dalam 1 dus akan berisi 100 dosis. Perbedaan kemasan ini, tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper