Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terkulai Lagi Pagi Ini, Sektor Finansial Melemah

Indeks sektor finansial IDX-IC terkoreksi 3,07 persen pada awal perdagangan hari ini.
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ternyata masih tak bertenaga pada pembukaan pasar hari ini, Senin (1/2/2021).

Indeks komposit dibuka memerah di level 5.856,77 kemudan terus bergerak ke bawah. Hanya berselang semenit sejak pembukaan, IHSG telah terkoreksi 65,74 poin atau 1,21 persen ke level 5.796,61.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, hanya 84 yang menghijau sementara 240 memerah dan 123 lainnya stagnan.

Sebanyak 10 dari 11 indeks sektoral IDX-IC terpantau melemah, didorong oleh sektor finansial yang terkoreksi 3,07 persen, sedangkan sektor industri melemah 2,44 persen. Di sisi lain, hanya sektor teknologi yang menguat 8,14 persen.

Sebelumnya, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya telah memperkirakan IHSG akan diperdagangkan bervariasi untuk melemah hari ini didukung sentimen negatif dari pasar AS Jumat (29/1/2021) lalu.

Tercatat, indeks AS ditutup melemah Jumat lalu dengan indeks Dow Jones terkoreksi 2,03 persen dan indeks S&P turun 1,93 persen akibat hasil pembaruan vaksin Covid 19 yang mengecewakan dari Johnson & Johnson.

“Sentimen negatif minggu lalu mendorong Dow dan S&P menjadi negatif untuk tahun ini,” kata Hariyanto dalam risetnya, seperti dikutip Senin (1/2/2021)

Di sisi lain, pemulihan ekonomi China berlanjut pada bulan Januari dengan kecepatan yang lebih lambat karena wabah virus berdampak buruk seperti yang terlihat dalam indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi China turun menjadi 51.3 pada bulan Januari dari 51.9 pada bulan Desember.

Sementara di dalam negeri investor asing kembali melakukan jual bersih senilai Rp756 miliar Jumat lalu. BEI memutuskan untuk menunda rencana melanjutkan short selling di bulan Februari.

Kemudian, indeks PMI manufaktur Indonesia membukukan ekspansi lagi di 52.2 di bulan Januari dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang ada di level 51.3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper