Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale (INCO) Pimpin Penguatan Indeks LQ45, Saham Grup Astra Tertekan

Pada pukul 09.13 WIB atau awal sesi I, Indeks LQ45 naik 0,87 persen atau 8,19 poin menjadi 948,72. Pagi ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 940,63-959,37.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 menguat signifikan di tengah rebound Indeks Harga Saham Gabungan pada Jumat (29/1/2021) seiring dengan meriahnya bursa gobal.

Pada pukul 09.13 WIB atau awal sesi I, Indeks LQ45 naik 0,87 persen atau 8,19 poin menjadi 948,72. Pagi ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 940,63-959,37.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga naik 0,56 persen atau 33,68 poin ke level 6.013,07 dan setelah bergerak dalam rentang 5.974,06-6.068,13. Indeks kembali ke level 6.000 dan sempat naik 1 persen pagi ini.

Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memimpin penguatan saham di Indeks LQ45 dengan kenaikan 3,24 persen atau 175 poin menjadi Rp5.575. Selanjutnya, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) naik 2,21 persen menuju Rp1.390.

Sementara itu, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) turun paling dalam sebesar 1,55 persen atau 175 poin menjadi Rp11.100. Saham Grup Astra juga terkoreksi.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) turun 0,4 persen ke level Rp6.250. Adapun, entitas Grup Astra di sektor pertambangan, PT United Tractors Tbk. (UNTR) koreksi 0,42 persen menuju Rp23.775.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyampaikan di tengah pelemahan IHSG kemarin, investor asing membukukan beli bersih atau net buy senilai Rp52,50 miliar. Secara kumulatif di sepanjang tahun ini tercatat net buy investor asing senilai Rp11,86 triliun.

Lanjar menyebut ketika investor domestik ramai-ramai membukukan aksi jual, aliran modal masuk dari investor asing belum cukup kuat menahan laju penurunan IHSG.

Dari Bursa Eropa, investor mempertimbangkan adanya perselisihan yang sedang berlangsung antara AstraZeneca PLc dan Uni Eropa mengenai pasokan vaksin untuk Eropa.

Selanjutnya investor mengimplikasi data klaim pengangguran dan PDB kuartal IV/2020 di AS. Dari dalam negeri investor terlihat masih cenderung berhati-hati dipenghujung perdagangan bulan Januari 2021.

Secara teknikal IHSG mengagalkan rebound dilevel support MA50 diperdagangan sebelumnya. Kali ini level MA50 dikisaran level 6000 yang juga psikologis break out sehingga support selanjutnya adalah ideal target wave 4 dengan rasio fibonacci 38.2% dikisaran 5830.

"Indikator stochastic oversold dan MACD masuk pada area undervalue sehingga memberikan signal potensi pelemahan yang terbatas. Support resistance IHSG akan berada pada level 5929-6000," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper