Bisnis.com, JAKARTA — Koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) beruntun yang terjadi sejak ahir pekan ketiga Januari 2021 memberikan kesempatan bagi para investor untuk melirik emiten berkinerja baik dengan valuasi murah.
IHSG kembali parkir di zona merah dengan koreksi 0,50 persen ke level 6.109,168 akhir sesi Rabu (27/1/2020). Catatan itu membuat indeks komposit telah amblas dalam lima perdagangan berturut-turut sejak Kamis (21/1/2021).
Dalam lima sesi terakhir, koreksi terbesar terjadi pada Rabu (26/1/2021). IHSG amblas hingga 1,89 persen ke level Rp6.140,171.
Berdasarkan pantauan Bisnis hingga awal sesi Kamis (28/1/2021), total nilai transaksi di seluruh papan perdagangan saham mencapai Rp77 triliun dalam sepekan. Aksi jual oleh investor domestik mendominasi dengan Rp61 triliun sementara investor asing Rp16 triliun.
Adapun, data menunjukkan investor asing masih mengakumulasi saham-saham Indonesia dalam sepekan terakhir dengan akumulasi net foreign buy sekitar Rp552 miliar.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menilai pergerakan IHSG lebih banyak disebabkan oleh sentimen yang ada saat ini seperti peningkatan kasus Covid-19, forced sell investor ritel, serta kekhawatiran akan beberapa kasus hukum investasi yang mengemuka.