Bisnis.com, JAKARTA - Prospek saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) semakin cerah seiring dengan masuknya kembali ke dalam Indeks LQ45. Di sisi lain, kinerja Indeks LQ45 diyakini tetap outperform indeks harga saham gabungan pada tahun ini.
Mengutip pengumuman Bursa Efek Indonesia pada Senin (25/1/2021), saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) berhasil kembali masuk sebagai anggota Indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2021.
Kedua saham itu menggantikan posisi PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) dan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) di jajaran kelompok 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar.
Sebelumnya, MEDC dan TPIA gagal mempertahankan posisinya dan sama-sama terdepak dari indeks LQ45 pada Januari tahun lalu.
Kala itu, MEDC, TPIA, dan saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) harus keluar dari jajaran indeks, dan digantikan oleh PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) yang hingga saat ini masih bertahan sebagai konstituen indeks.
Adapun, sepanjang tahun berjalan 2021 laju indeks LQ45 menguat 3,42 persen. Kinerja itu mengungguli indeks harga saham gabungan (IHSG) yang hanya menguat 2,69 persen.
Baca Juga
Padahal, pada 2020 indeks LQ45 terkoreksi 7,85 persen, underperform dibandingkan dengan IHSG yang turun 5,09 persen.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa masuknya MEDC dan TPIA diproyeksi dapat semakin membantu laju indeks LQ45 pada tahun ini, kendati secara bobot sektor finansial masih dominan.
Apalagi, dua saham itu terpengaruh sentimen harga minyak global, yang dalam beberapa perdagangan terakhir dalam tren kenaikan.
“[MEDC dan TPIA] masih memungkinkan untuk bantu LQ45, karena secara garis besar indeks LQ45 itu prospektif seiring dengan adanya dinamika recovery perekonomian, jadi seyogyanya mampu outperform IHSG,” ujar Nafan kepada Bisnis, Selasa (26/1/2021).
Secara terpisah, Analis PT Phillip Sekuritas Anugerah Zamzami mengatakan bahwa indeks LQ45 masih prospektif kendati terdapat rebalancing anggota indeks.
Dia mengatakan bahwa volume transaksi MEDC sepanjang 2020 memang meningkat sehingga menunjukkan saham tersebut semakin likuid, begitu juga TPIA yang sejak 2019 juga menunjukkan kenaikan volume transaksi.
“MEDC target price konsensus di Rp885, sedangkan TPIA sudah melampaui target konsensus yaitu Rp8.500,” papar Zamzami kepada Bisnis.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.